Solo (ANTARA) - Atlet Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Putri Faradilah berhasil menyabet medali emas dan perunggu pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Anggar 2025.
Mahasiswi Fakultas Pendidikan Teknik Informatika (PTI) angkatan 2023 tersebut berhasil membawa pulang medali emas pada kelas Floret Senior Individu Putri dan medali perunggu pada kelas Floret Beregu Putri pada kompetisi yang berlangsung di Hall Anggar, Komplek Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh selama lima hari pada 28 September-2 Oktober 2025.
Terkait prestasi tersebut, ia mengaku telah menggeluti olahraga anggar sejak kecil.
“Dari kelas 1 SD karena bapak saya sendiri pelatih anggar, makanya ikut anggar sampai sekarang,” katanya.
Selain itu, ia mengungkap ini menjadi kemenangan pertamanya sebagai seorang atlet senior. Menurutnya, keberhasilan tersebut membuka peluang karirnya dan menjadi motivasi untuk terus mengembangkan kemampuan bermain anggarnya.
“Itu pertandingan pertama saya di kelas senior dan menuju menang nggak mudah,” katanya.
Sebelum kompetisi berlangsung, Putri mengungkapkan sempat mengalami cedera hamstring muscle pada kaki kanannya. Hal itu memberikan ketakutan tersendiri, namun ia memilih tidak berlarut dalam rasa takut dan meyakinkan diri untuk tetap menghadapi pertandingan.
Selain itu, Putri menyebut UMS memberikan dukungan secara penuh dalam persiapan menuju Kejurnas. Ia menilai pembinaan serta pendampingan yang diberikan universitas turut membentuk mental meraih juara dan menumbuhkan semangat untuk tampil maksimal.
“Dukungan dari tim, pelatih, dan kampus berpengaruh karena itu membuat saya bersemangat untuk meraih juara,” ungkapnya.
Selama perjalanan karirnya sebagai atlet, Putri mendapatkan banyak pengalaman berharga. Baginya, bertemu dengan atlet hebat lainnya menjadi momen paling berkesan.
“Banyak momen si bisa ketemu orang-orang hebat dan berpengalaman,” kata Putri mengenang kembali momen pertandingan yang telah dilewatinya.
Menanggapi pencapaian yang diraih Putri, Hendra Faradillah selaku pelatih anggar sekaligus alumni UMS mengaku membina atlet anggar merupakan bentuk dedikasi terhadap universitas.
“Sebagai alumni UMS saya sangat bangga karena bisa memberikan kontribusi untuk UMS lewat Prestasi atlet anggar UMS menyumbang Emas untuk Indonesia,” katanya.
Hendra telah menjadi pelatih UMS sejak tiga tahun lalu, ia menegaskan kepada semua atletnya untuk berani mengambil resiko dan tidak hanya menganggap pertandingan sekedar kompetisi, melainkan sebagai kesempatan menampilkan kemampuan yang terbaik.
“Prinsip yang saya tanamkan adalah ini kesempatan terbaik untuk atlet memberikan dan membanggakan orang tua, kampus, Jawa Tengah dan negara. Maka jangan sia-siakan kesempatan terbaik di setiap pertandingan,” katanya.
Kemenangan ini bagi Hendra tidak terlepas dari kedisiplinan dan keikhlasan atlet dalam melakukan proses latihan. Lanjutnya, Hendra berpesan kepada mahasiswa UMS lainnya untuk memanfaatkan masa muda, menurutnya, waktu adalah yang paling berharga.
“Manfaat kan kesempatan masa muda mu, karena waktu tidak dapat diulang. Fokus, ikhlas, dan berdoa untuk mengejar mimpi serta masa depan yang dicita-cita kan,” pesan hendra.

