Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas, Jawa Tengah Sadewo Tri Lastiono mengatakan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah itu harus berjalan dengan baik setelah adanya kasus dugaan keracunan massal yang melibatkan siswa penerima manfaat di wilayah itu
“Program ini baik dan harus kita dukung bersama. Saya ingin di Banyumas pelaksanaannya berjalan dengan standar yang benar, sehingga kasus seperti kemarin tidak terulang,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Ia mengatakan setelah muncul kasus dugaan keracunan makanan, Pemerintah Kabupaten Banyumas langsung memperkuat pengawasan program MBG dengan membentuk tim khusus lintas sektor.
Menurut dia, tim tersebut melibatkan camat, unsur forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam), puskesmas, serta dinas terkait.
“Camat saya tunjuk sebagai penanggung jawab di wilayah masing-masing. Mereka wajib berkoordinasi dengan Kapolsek, Koramil, dan puskesmas untuk memastikan standar mutu makanan di dapur MBG terpenuhi,” katanya.
Ia mengatakan berdasarkan pendataan, dari 64 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Banyumas, baru 11 SPPG yang memiliki sertifikat laik higiene dan sanitasi, meskipun semuanya sudah beroperasi.
Menurut dia, hal itu menjadi salah satu catatan penting yang akan dilaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) maupun kementerian terkait sebagai bahan evaluasi.
“Termasuk soal jam memasak, jangan terlalu dini, paling cepat pukul 03.00 pagi agar distribusi makanan tidak lebih dari empat jam. Ini untuk mencegah makanan cepat basi,” katanya.
Meskipun setiap dapur MBG sudah memiliki penanggung jawab maupun tenaga ahli gizi yang telah dilatih, puskesmas di masing-masing kecamatan pun akan dilibatkan untuk melakukan pengawasan harian.
Dalam rangka memperkuat pengawasan, kata dia, setiap dapur MBG wajib membuat laporan dan publikasi rutin melalui media sosial dengan mengunggah kegiatan harian, mulai dari proses memasak hingga pendistribusian.
Selain itu, lanjut dia, Pemkab Banyumas juga menyiapkan kanal aduan berbasis WhatsApp agar masyarakat bisa melaporkan langsung jika menemukan kejanggalan.
“Era sekarang era medsos (media sosial), maka saya perintahkan koordinator SPPG untuk membuat akun medsos resmi. Semua laporan baik maupun buruk harus diunggah, supaya masyarakat bisa ikut mengawasi. Aduan lewat WhatsApp juga sudah disiapkan agar cepat ditindaklanjuti,” katanya.
Menurut dia, program MBG merupakan kebijakan pemerintah pusat yang baik dan harus disukseskan.
Oleh karena itu, kata dia, Pemkab Banyumas berkomitmen melakukan pembenahan agar pelaksanaan di lapangan semakin baik.
“Tujuannya mulia, meningkatkan asupan gizi anak-anak kita menuju Indonesia Emas 2045, maka saya minta masyarakat ikut mendukung. Kalau ada masalah, laporkan, jangan diam, ini untuk kebaikan bersama,” kata Bupati.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas Joko Wiyono meminta pengelola dapur MBG untuk berkoordinasi dengan dinas teknis dan sekolah untuk mencegah terjadinya perebutan pangsa pasar antar-dapur penyedia MBG maupun kesalahpahaman di lapangan.
"Agar tidak terjadi seperti itu, perlu dipetakan mana dapur yang sudah dapat, mana dapur yang belum, dan mana yang sudah operasional, mana yang belum," katanya.
Menurut dia, Dindik Banyumas juga telah memberikan arahan kepada seluruh sekolah untuk tidak menandatangani perjanjian kerja sama atau nota kesepahaman dengan pihak penyedia tanpa sepengetahuan Koordinator Wilayah Kecamatan (Korwilcam) Dindik ataupun kepala sekolah untuk memastikan pelaksanaan program MBG berjalan tertib, terkontrol, dan sesuai aturan.
Ia mengatakan MBG merupakan program yang bagus, sehingga harus ditata dengan baik dan dikoneksikan dengan baik pula agar tidak sampai menimbulkan persoalan baru.
“Kami, Dindik Banyumas, siap memfasilitasi diskusi dengan seluruh pemangku kepentingan agar pelaksanaan MBG di sekolah-sekolah dapat berjalan lancar dan merata. Kami berharap pelaksanaan bisa lebih smooth dan tepat sasaran, karena tujuan akhirnya adalah memastikan anak-anak kita mendapat makanan bergizi secara merata," kata Joko.
Baca juga: Pemkab Banyumas bentuk tim awasi pelaksanaan Program MBG

