Solo (ANTARA) - Grup band Latinos menghibur para pecinta musik Latin yang ada di Solo dan sekitarnya pada pertunjukan di Canting Londo Zigna Kampung Laweyan Hotel Solo, Jawa Tengah, Jumat malam.
Drummer Latinos Santiago yang merupakan pria asli Spanyol mengatakan selama ini musik Latin sudah banyak ditampilkan di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bali, dan Yogyakarta.
Meski demikian, diakuinya, musik Latin masih jarang diperdengarkan di Solo dan sekitarnya. Oleh karena itu, melalui pertunjukan kali ini ia ingin lebih mengenalkan musik Latin ke para pecinta musik.
“Saya sering ke kafe-kafe di Solo tapi belum pernah lihat band yang membawakan genre seperti ini. Saya pikir mungkin belum ada, jadi ini kesempatan. Siapa tahu banyak orang yang belum tahu musik Latin, tapi setelah dengar mereka akan suka,” katanya.
Pada penampilan tersebut, ia bersama anggota lain di dalam band akan membawakan sebanyak dua sesi dengan masing-masing sesi pertunjukan akan dibawakan 17 lagu.
“Kebetulan saat masih tinggal di Spanyol saya sempat mempelajari musik. Bahkan saya ikut sekolah musik selama tiga tahun,” katanya.
Sementara itu, pianis Latinos Bayu mengatakan pertunjukan ini melengkapi pertunjukan musik berbagai genre di Solo.
“Karena Latin masih jarang, band yang khusus membawakan musik Latin di Solo ini juga masih jarang. Harapannya makin beragam lagi, kan sudah banyak keroncong, musik Jawa, musik barat. Ini akan melengkapi yang sudah ada,” katanya.
Selain Santiago dan Bayu, ada Adib pada gitar akustik dan elektrik, Yoga pada bas, serta dua vokalis Wulan dan Wahyu.
Ia mengatakan selama ini beberapa judul lagu menjadi favorit pecinta musik Latin dan cukup sering dimainkan saat mereka tampil, di antaranya Volare dan Bamboleo.
“Kadang ada request juga seperti Makarena dan Asereje,” katanya.

