Semarang (ANTARA) - Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengadakan temu mitra dengan sejumlah perusahaan dengan tema "Sinergi Dunia Akademik dan Industri : Membangun Kolaborasi Inovatif untuk penguatan Daya Saing Lulusan".
Dekan FEB Unnes Amir Mahmud, di Semarang, Sabtu, mengatakan bahwa tantangan di dunia kerja lebih cepat perubahannya dibanding dunia pendidikan.
"Sehingga diperlukan perubahan-perubahan di dunia pendidikan agar adaptif dengan kondisi di lapangan," ujar dia.
Selain itu, untuk mengetahui masukan dari dunia industri agar perguruan tinggi dapat melakukan perubahan yang sesuai dengan kondisi tersebut.
Pada temu mitra yang berlangsung di Aula FEB Unnes, Kamis (18/9), hadir Honda Prospect Motor, Asuransi Jasindo, Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah, Bank Tabungan Negara, Garuda Food, dan Asia Council Small Bussiness (ACSB) SB Jawa Tengah.
Satrio Buditomo dari Honda Prospect Motor mengatakan bahwa kebutuhan akan mahasiswa magang tetap ada di perusahaan.
Namun, lanjut dia, diperlukan strategi agar mahasiswa dapat diterima magang, misalnya mempersiapkan diri saat wawancara, serta menunjukkan bahwa calon mahasiswa magang itu memang mempunyai kemampuan yang dibutuhkan perusahaan.
Sementara Teguh Imam Wibowo selaku Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jateng mengatakan bahwa dalam dunia jurnalistik ada prinsip 5W (who, why, when, where, what) + 1 H (how) untuk membuat berita.
"Ini juga kami terapkan sebelum menerima calon mahasiswa magang. Tujuannya adalah agar mahasiswa yang akan magang benar-benar serius mengikuti program tersebut," katanya
"Bukan sekedar hanya datang tanpa tahu tujuan yang pasti saat magang," kata dia.
Selain itu, setiap peserta mempunyai "goal akhir" saat magang, misalnya melalui kegiatan yang dilakukan bersama, seperti pelatihan untuk ibu-ibu rumah tangga dan sosialisasi dengan melibatkan pihak luar.
Sehingga, setiap peserta akan merasakan bagaimana menjadi "team work", menyelesaikan masalah di setiap kegiatan, serta mengoptimalisasikan potensi diri.
Selain dari kalangan manajemen FEB Unnes, juga hadir mahasiswa dalam temu mitra tersebut.
Saat sesi tanya jawab, pertanyaan yang muncul seputar upaya menjaga integritas, kekhawatiran dengan pemilihan jurusan yang tidak populer berdampak ke peluang kerja, serta bagaimana industri menangani berbagai isu yang berkaitan dengan sosial kemasyarakat serta hukum positif.

