Semarang (ANTARA) - 20 warga binaan pemasyarakatan Lapas Perempuan Semarang, Jawa Tengah, menjalani pelatihan keterampilan menata kecantikan rambut dan kuku sebagai bekal untuk membuka usaha salon saat kembali ke masyarakat usai menjalani masa hukuman.
Kepala Lapas Perempuan Semarang, Ade Agustina di Semarang, Kamis, mengatakan para warga binaan menjalani pelatihan selama 12 hari.
Menurut dia, para narapidana yang telah menyelesaikan pelatihan tersebut memperoleh sertifikat keterampilan dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Widya Semarang sebagai bentuk pengakuan.
Keterampilan yang diperoleh, lanjut dia, menjadi modal berharga warga binaan di kemudian hari.
"Sertifikat ini dapat menjadi bekal penting ketika warga binaan kembali ke masyarakat, sehingga memiliki keterampilan mandiri untuk membuka usaha ataupun bekerja di bidang kecantikan," katanya.
Ia menyebut kecantikan tidak hanya sebatas penampilan, tetapi juga tentang percaya diri dan peluang usaha di masa depan.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta juga berkesempatan tampil dalam peragaan busana untuk memamerkan hasil pelatihan mereka.
Para warga binaan memamerkan tatanan rambut serta kuku hasil pelatihan dalam kesempatan penutupan pelatihan tersebut.
Baca juga: Ditjen Pemasyarakatan dorong kemandirian warga binaan di Nusakambangan

Napi Lapas Perempuan Semarang dilatih keterampilan salon kecantikan

Para narapidana Lapas Perempuan Semarang mengikuti peragaan busana usai menjalani pelatihan keterampilan KEcantikan di Semarang, Kamis. (ANTARA/HO-Lapas Perempuan Semarang)
