Ankara (ANTARA) - Militer Nepal mengambil alih kekuasaan pada Selasa malam setelah aksi protes mematikan berjalan dua hari yang menyebabkan 20 orang tewas dan lengsernya pemerintah terpilih Perdana Menteri KP Sharma Oli.
"Militer beroperasi di seluruh negeri," sebut media SetoPati.
Para tentara dikerahkan untuk menegakkan hukum dan menjaga ketertiban saat para pengunjuk rasa merusak properti publik, serta membebaskan tahanan.
Korban luka-luka diperkirakan mencapai 350 jiwa.
Nepal telah mengalami peristiwa dramatis sejak Senin, setelah adanya larangan media sosial, meminta platform multinasional tersebut untuk membuka kantor mereka di negara Himalaya yang terkurung daratan tersebut.
Kebijakan tersebut memicu protes massal di ibu kota Kathmandu. Para pengunjuk rasa menyerbu gedung-gedung publik dan kantor-kantor partai politik, serta memasuki gedung parlemen sebelum membakarnya.
Para pengunjuk rasa juga membakar kediaman para pemimpin tinggi, termasuk Kantor Presiden. Protes terus berlanjut meskipun pemerintah telah mengumumkan pencabutan larangan media sosial.
Sumber: Anadolu

