Temanggung (ANTARA) - Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mendorong peralihan hunian warga rumah susun (rusun) ke hunian permanen melalui program rumah unggul sistem panel instan (ruspin).
Kepala Bidang Perumahan DPRKPLH Kabupaten Temanggung Wirawan di Temanggung, Senin, menyampaikan program ini ditujukan untuk membantu warga rusun yang telah melewati masa tinggal dan memiliki aset lahan pribadi agar dapat menempati rumah yang lebih layak secara permanen.
Menurut dia, pembangunan rumah panel ruspin termasuk dalam kategori pembangunan baru, berbeda dengan program peningkatan kualitas rumah tidak layak huni (RTLH) yang juga berjalan sebelumnya.
"Program ini adalah bagian dari solusi jangka panjang bagi penghuni rusun yang masa tinggal hanya tiga tahun plus satu tahun perpanjangan. Rumah panel ini merupakan opsi bagi mereka yang punya lahan sendiri," katanya.
Ia menuturkan, untuk bisa mengikuti program ruspin ini, warga harus memenuhi beberapa kriteria, salah satunya memiliki lahan kosong dengan ukuran minimal 6,5 x 6,5 meter. Lahan tersebut menjadi syarat utama karena rumah panel dibangun langsung di atas tanah milik warga.
"Prosesnya dimulai dengan pengusulan dan verifikasi. Jika lolos, warga akan dipindahkan dari rusun ke rumah ruspin yang dibangun di lahan mereka," katanya.
Ia menyebutkan tahun ini ada empat unit rumah panel yang siap dibangun, masing-masing berlokasi di wilayah Kranggan dan Ngadirejo. Lokasi tersebut disesuaikan dengan keberadaan tanah milik warga yang memenuhi kriteria.
Ia mengatakan, setiap rumah ruspin dibangun dengan struktur panel instan dengan anggaran sekitar Rp40 juta per unit dari dana program. Pembangunan mencakup struktur dasar seperti dinding, konstruksi utama, dan atap, sementara komponen lainnya seperti umpak, pintu, jendela, serta penyekat ruang menjadi bagian dari swadaya masyarakat penerima bantuan.
"Kami berikan strukturnya saja, dan penerima bantuan melanjutkan dengan membangun bagian pelengkapnya secara mandiri. Jadi ini semi swakelola," katanya.
Pada tahun 2023, DPRKPLH telah berhasil membangun enam unit rumah panel, dan tahun ini kembali dilanjutkan dengan target baru. Keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa warga rusun memiliki semangat untuk mandiri dan keluar dari pola hunian sementara.
Baca juga: Dua RTLH selesai direnoasi jelang penutupan TMMD Temanggung

