Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyumas sejak Juli 2025 hingga pertengahan Agustus ini telah mendistribusikan lebih dari 300 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk menjaga kestabilan harga di tingkat konsumen.
Pemimpin Cabang Perum Bulog Banyumas Prawoko Setyo Aji di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan penyaluran SPHP pada 2025 terbagi dalam dua periode, yakni Januari hingga momentum Lebaran 2025 dan dilakukan kembali sejak Juli.
"Penyaluran beras SPHP sepanjang bulan Januari hingga Lebaran 2025 mencapai kisaran 1.400 ton, sedangkan sejak Juli hingga sekarang sudah lebih dari 300 ton," katanya menjelaskan.
Menurut dia, penyaluran beras SPHP tersebut direncanakan akan dilakukan hingga Desember 2025 dengan melibat TNI/Polri agar tepat sasaran.
Selain itu, kata dia, Bulog bekerja sama dengan Polri pada Kamis (14/8/2025) telah meluncurkan program akselerasi penyaluran beras SPHP yang akan berlangsung hingga 21 Agustus 2025.
Oleh karena itu, lanjut dia, polres/polresta di wilayah kerja Bulog Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara secara masif mendistribusikan hingga tingkat kecamatan maupun desa melalui polsek masing-masing.
"Beras SPHP tersebut dijual dengan harga berkisar Rp11.500-Rp11.600 per kilogram atau di bawah HET (harga eceran tertinggi) yang sebesar Rp12.500 per kilogram. Kami sangat terbantu dengan adanya dukungan aparat keamanan dalam memperluas jangkauan distribusi," katanya.
Disinggung mengenai pengadaan cadangan pangan pemerintah, dia mengatakan kegiatan serap gabah petani (sergap) masih dilaksanakan oleh Bulog Banyumas dengan dukungan TNI meskipun masa panen di wilayah Banyumas Raya masih bersifat sporadis.
Saat ini, kata dia, volume gabah hasil sergap yang masuk ke gudang-gudang Bulog Banyumas rata-rata sebesar 50 ton per hari.
"Luasan panen diperkirakan akan meningkat pada akhir bulan Agustus seiring dengan datangnya masa panen gadu di wilayah Banyumas Raya," katanya.
Ia mengakui luasan panen gadu yang berlangsung pada musim kemarau tidak seluas saat panen raya hasil pertanaman pada musim hujan.
Kendati demikian, pihaknya akan memaksimalkan kegiatan serap gabah agar mencapai target penyerapan sebesar 77.000 ton gabah hasil panen petani yang telah beberapa kali disesuaikan dari target awal yang sebesar 22.170 ton dan saat ini sudah terealisasi sebanyak 64.610 ton.
"Sementara, stok beras di gudang Bulog Banyumas saat ini lebih dari 84 ribu ton, sehingga masih mencukupi kebutuhan masyarakat," kata Prawoko.
Baca juga: Polres Purbalingga salurkan 41 ton beras Program SPHP melalui GPM

