Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terus memperkuat program pos pelayanan terpadu berbasis standar pelayanan minimal (SPM) sebagai upaya menyejahterakan warga.
Bupati Batang M Faiz Kurniawan di Batang, Minggu, mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong kolaborasi antara kader posyandu dengan tenaga kesehatan puskesmas.
"Hal ini agar dapat memperkuat sinergi pelayanan lintas sektor seperti pendidikan, perumahan rakyat, sosial, dan ketertiban umum dalam satu meja pelayanan di posyandu," katanya.
Menurut dia, program posyandu berbasis standar pelayanan minimal telah berjalan selama satu setengah bulan di tiga desa percontohan dan kini menjadi model awal yang akan direplikasikan ke seluruh wilayah.
Ke depan, kata dia, jika ada kecamatan yang sukses menerapkan program berbasis standar pelayanan minimal ini secara menyeluruh maka camat akan mendapatkan promosi jabatan lebih cepat dari camat lainnya.
"Mudah-mudahan dengan semangat kinerja yang bagus dengan memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat desa. Selain itu, kami menjanjikan bagi kecamatan akan mendapatkan tambahan alokasi tambahan dana indikatif sebagai bentuk apresiasi posyandu yang menerapkan SPM secara optimal," katanya.
Ketua Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu Kabupaten Batang Faelasufa Faiz mengatakan posyandu adalah instrumen paling nyata dari kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
"Kami ingin memastikan bahwa posyandu menjadi garda terdepan pelayanan dasar yang berkualitas," katanya.
Menurut dia, saat ini tercatat 1.236 posyandu tersebar di seluruh wilayah tetapi baru tiga posyandu yang telah menerapkan pelayanan berbasis standar pelayanan minimal yaitu Desa Kemiri Barat, Desa Kebumen, dan Posyandu Desa Sembung.
"Kami berharap adanya tim posyandu ini dapat mendukung penurunan stunting dan memperkuat sinergi dalam membangun daerah," katanya.

