Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah masih mendistribusikan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDa) untuk program pakaian seragam sekolah dasar dan sekolah menengah pertama negeri sehingga saat memasuki hari pertama kegiatan belajar mengajar tampak belum adanya keseragaman pakaian sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Bambang Suryantoro di Batang, Senin, mengatakan bahwa dengan masih dilakukannya pendistribusian dana BOSDa tersebut maka program pembagian seragam siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama negeri belum dapat direalisasikan.
"Selama seragam sekolah ini belum tersedia maka siswa SD boleh memakai pakaian bebas tetapi rapi sedangkan murid SMP bisa mengenakan seragam merah putih milik sebelumnya," katanya.
Menurut dia, pembagian pakaian seragam sekolah gratis untuk 14.455 siswa kelas 1 sekolah dasar dan 8.236 siswa kelas VII sekolah menengah pertama negeri Tahun Ajaran 2025/2026 diperkirakan tertunda meski kegiatan belajar mengajar siswa dimulai Senin (14/7).
Molornya pembagian pakaian seragam ini, kata dia, berkaitan dengan proses realisasi Bantuan Operasional Sekolah Daerah mencapai sekitar Rp3,04 miliar.
"Saat ini, dana BOSDa masih dalam tahap pendistribusian ke masing-masing sekolah, yang akan dipergunakan untuk membeli seragam gratis bagi siswa baru SD dan SMP Negeri," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Yulianto mengatakan dana bantuan seragam gratis hanya berupa satu setel yaitu seragam putih-merah untuk siswa baru SD dan biru-putih untuk siswa baru SMP.
"Akan tetapi, jika orang tua siswa mau beli dulu sendiri, boleh saja, ini kan hanya satu setel. Namun, kami mengingatkan pembelian seragam mandiri agar tetap sesuai standar sekolah masing-masing," katanya.

