Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Damar Prasetyono menjelaskan tentang tugas pemerintah untuk memastikan semua sekolah di daerah setempat memiliki kualitas pendidikan yang setara.
"Kita tidak ingin hanya sekolah tertentu yang bagus. Semua harus unggul. Karena itu, kita akan samakan persepsi, perbaiki sistem, dan dorong agar kepercayaan masyarakat kembali," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu pada Forum Bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang dan para kepala sekolah se-Kota Magelang di Aula Kantor Disdikbud Kota Magelang, Rabu (11/6).
Dia menyatakan prihatin atas munculnya dikotomi antar-sekolah yang sering dibandingkan oleh masyarakat.
"Banyak orang tua masih membanding-bandingkan sekolah satu dengan yang lain. Ini menunjukkan kepercayaan terhadap sistem pendidikan kita belum merata," ujarnya.
Pemkot Magelang berencana melakukan pembangunan jenama untuk semua sekolah di daerah setempat agar menjadi unggulan dengan berpedoman pada sistem yang sama, inklusif, dan terintegrasi.
Salah satu langkah konkret sedang disiapkan, ujarnya, pembentukan tim untuk merumuskan sistem pendidikan karakter di sekolah. Pendidikan karakter dipandang sebagai fondasi penting kemajuan bangsa.
Ia mengemukakan pentingnya memperkuat pendidikan karakter di seluruh satuan pendidikan.
"Anak boleh pintar, tapi kalau tidak punya akhlak, tidak ada gunanya. Karakter terbentuk dari pembiasaan yang konsisten, bahkan dari hal-hal kecil setiap hari," ujarnya.
Ia juga mengatakan tentang inovasi pendidikan dilakukan saat ini yang harus berdampak langsung atau bukan sekadar formalitas.
Kepala Disdikbud Kota Magelang Imam Baihaqi mengatakan fokus pada pendidikan karakter bermula dari upaya menekan kekerasan dan perundungan di lingkungan sekolah.
Ia menyebut secara akademik, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Kota Magelang sudah masuk peringkat atas nasional.
Akan tetapi, katanya, pendidikan karakter perlu ditegaskan lagi.
"Kita ingin anak-anak tidak hanya unggul di pelajaran, tapi juga memiliki akhlak dan adab yang baik," ujarnya.
Sebagai bagian dari pembenahan sistem, Pemkot Magelang sedang mengkaji perubahan jam masuk sekolah lebih awal untuk semua jenjang TK, SD, dan SMP atau sederajat.
"Masuk lebih pagi melatih anak tidur tidak terlalu malam dan lebih siap mengikuti pelajaran. Ini sejalan dengan tujuh pembiasaan, bangun pagi, berdoa, berolahraga, belajar, bermasyarakat, dan tidur cukup," katanya.
Dinas Pendidikan telah mengumpulkan para kepala sekolah untuk menyamakan persepsi dan akan segera melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa.
Kebijakan ini diharapkan menjadi langkah awal membangun sistem pendidikan yang menyeluruh, dari waktu belajar, penguatan SDM, hingga pembenahan sarana dan prasarana.