Kudus (ANTARA) - Siswa yang berminat mendaftarkan diri pada kelas khusus olahraga (KKO) di SMP Negeri 3 Kudus, Jawa Tengah membeludak karena alokasi yang disediakan hanya 32 siswa, sedangkan yang mendaftar mencapai 140 orang.
"Dari 140-an pendaftar, tercatat ada yang berasal dari luar Kabupaten Kudus. Sehingga persaingannya cukup ketat karena siswa yang memiliki nilai akademik yang terbaik dan fisik memenuhi syarat sebagai olahragawan yang bisa diterima," kata Kepala SMP Negeri 3 Kudus Sunaryo ditemui di sela-sela memantau tes seleksi pendaftar kelas KKO di Stadion Wergu Kudus, Rabu.
Ia mengakui animo pendaftar setiap tahunnya memang tinggi, meskipun hanya disediakan satu rombongan belajar (rombel) dengan daya tampung 32 siswa, tetapi pendaftarnya tetap membeludak.
Untuk bisa diterima, maka ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi mulai dari nilai rapor kelas V dan VI, kemudian ada tes keterampilan umum dan khusus.
Tes keterampilan umum dilaksanakan hari ini (11/6) yang dipusatkan di Stadion Wergu Wetan Kudus. Meliputi tes lari, kecepatan, daya tahan, kekuatan, dan kelincahan. Sedangkan tes keterampilan khusus disesuaikan dengan olahraga yang diminati.
Dalam seleksi tersebut, pihaknya menjamin berjalan transparan karena peringkat nilai peserta akan diurutkan dari awal hingga akhir. Sedangkan yang masuk urutan 32 besar yang berhak diterima. Sedangkan pengumuman hasil seleksi dijadwalkan pada 16 Juni 2025.
"Untuk pelaksanaan tes khusus di tempat sesuai olahraga yang diminati dengan melibatkan pemilik fasilitas olahraga, seperti tenis meja di GOR milik PT Sukun dan panahan di SSA milik PT Djarum, serta memanfaatkan fasilitas Pemkab Kudus di Sport Center Kudus," ujarnya.
Meskipun siswa di kelas KKO lebih banyak mengikuti latihan olahraga sesuai cabang olahraga yang diminati, tetapi untuk mata pelajaran tetap diberikan meskipun porsinya lebih sedikit dibandingkan kelas regular.
Agar nilai yang diperoleh juga sama dengan kelas regular, maka siswa diberikan sejumlah tugas. Sedangkan prestasi olahraga yang diikuti juga akan diakumulasi sebagai nilai tambah.
Alumni siswa dari kelas KKO, kata dia, ada yang bermain di bidang olahraga profesional, seperti atlet sepak bola bermain di Liga 1 Nasional, serta ada pula yang bisa diterima di instansi kepolisian maupun TNI karena secara fisik sudah terbentuk sejak jenjang SMP.
"Banyak pula yang menjadi guru olahraga," ujarnya.
Terkait dengan peluang membuka tambahan rombongan belajar, kata dia, menunggu petunjuk dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus Anggun Nugroho yang ikut memantau pelaksanaan seleksi mengungkapkan program KKO ini bukan hanya untuk mengejar prestasi sekolah, tetapi juga investasi jangka panjang untuk atlet daerah.
Terkait peluang menambah rombel KKO SMP 3 Kudus, kata dia, perlu kajian terlebih dahulu, karena membutuhkan sarana fisik yang memadai agar kuota regular tidak berkurang.
"Jika melihat minat dan hasil yang dicapai dari lulusan KKO SMP Negeri 3 Kudus, tentunya bisa menjadi bahan pembicaraan membuka rombel KKO di SMP lainnya," ujarnya.
Baca juga: Kabupaten Kudus kini memiliki lima dapur MBG