Demak (ANTARA) - Bupati Demak Eisti'anah mengungkapkan penanganan tanggul sungai yang jebol mulai dikerjakan bertahap dengan menyesuaikan kondisi debit air sungainya.
"Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) Demak juga sudah menerjunkan tim di lokasi sambil berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana," ujarnya di Demak, Rabu.
Ia mengungkapkan koordinasi tersebut untuk menyiapkan sejumlah peralatan pendukung, trucuk bambu, dan seseknya.
Sebetulnya, kata dia, upaya penutupan tanggul telah dilakukan sejak Senin (19/5), namun hasil pemantauan di lapangan airnya masih deras, sehingga pengerjaannya juga bertahap di lokasi yang memungkinkan dikerjakan terlebih dahulu.
"Tentunya, penyelesaiannya disesuaikan dengan kondisi debit air sungainya. Ketika aman bisa segera diselesaikan agar genangan banjir cepat teratasi karena alat berat juga sudah disiapkan di Desa Kembangan dan Karangrejo," ujarnya.
Adapun lokasi tanggul sungai yang jebol, yakni tanggul kanan Sungai Dukuh Pidodo, Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang dan tanggul kanan Sungai Dukuh Kembangan, Desa Kembangan, Kecamatan Bonang.
Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Demak Agus Musyafak menambahkan bahwa perbaikan tanggul di Desa Kambangan sudah mencapai 70 persen. Setelah selesai, dilanjutkan penanganan tanggul jebol di Desa Karangrejo.
Selain mendistribusikan logistik, bahan banjiran berupa 200 batang bambu dan 50 lembar sesek dari BBWS dan 75 batang bambu serta 50 sesek dari Dinputaru Demak juga sudah didistribusikan ke lokasi tanggul jebol.
Kondisi desa yang terdapat tanggul jebol, yakni di Desa Karangrejo, hingga saat ini akses jalan kampung tidak bisa dilewati karena ketinggian air masih cukup tinggi. Termasuk akses menuju lokasi tanggul Sungai Dukuh Pidodo yang jebol sepanjang 13 meteran.
Untuk daerah terdampak banjir di Kabupaten Demak total ada 13 desa terdampak banjir yang tersebar di lima kecamatan. Untuk Kecamatan Bonang terdapat tujuh desa, Kecamatan Karangtengah dan Kebonagung masing-masing satu desa, Kecamatan Sayung dan Guntur masing-masing dua desa terdampak.
Terkait banjir di Desa Sayung untuk saat ini ketinggian genangan berkisar 20-70 sentimeter (Cm) yang disebabkan karena air hujan yang tidak bisa mengalir. Sedangkan jalan utama Kalisari-Genuk masih ada genangan antara 20-40 cm sejauh 1,5 kilometer yang disebabkan karena saluran penuh dan tidak bisa mengalir ke sungai.