Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang menjelaskan bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum bakal menggelontorkan anggaran lebih dari Rp1 triliun untuk membangun penanganan banjir.
Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, menyampaikan Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana sudah melakukan sosialisasi terkait rencana penanganan banjir di wilayah timur Semarang.
"Bu Agustin (Wali Kota Semarang.) sudah banyak berikan arahan tentang apa yang harus dilakukan. Dan beliau juga sudah menyampaikan agar mengawal semua program yang sudah di tahap eksekusi ini," katanya.
Ia menjelaskan bahwa bantuan Kementerian PU yang akan digunakan oleh BBWS senilai lebih dari Rp1 triliun menyasar sejumlah kegiatan, di antaranya peningkatan kapasitas pompa di Rumah Pompa Sungai Tenggang, Waru, Sringin dan Kandang Kebo.
"'On going project' paket Tenggang-Sringin total sekitar Rp1 triliun. Berikutnya, paket Kali Silandak, Kali Baru, Kali Asin sekitar Rp600 miliar. Yang Rp600 miliar paket dua, masih dalam tahap perencanaan," katanya.
Ia berharap dengan bantuan dari pusat melalui BBWS tersebut dapat segera mengatasi banjir di wilayah timur, yakni sekitar Sungai Tenggang, Sringin, kawasan Tlogosari, Jalan Gajah, dan termasuk Kandang Kebo.
"Saya yakin 70 persen banjir di Semarang akan diselesaikan. Ini adalah kabar gembira untuk warga Semarang. Jangan khawatir pemerintah tidak akan tinggal diam karena Insyaa Allah tidak (lagi) banjir. Karena banyak program yang akan kami lakukan," katanya.
Hanya saja, ia meminta masyarakat untuk bisa bersabar karena berbagai upaya penanggulangan banjir masih berproses.
Berkaitan dengan penanganan rob sebagai bagian dari upaya jangka panjang menjadi komitmen pemerintah untuk direalisasikan, terutama melalui proyek tanggul laut atau jalan tol Semarang- Demak.
"Persoalan rob, saya kira masih menunggu proyek tol Semarang-Demak yang juga bagian dari upaya pengendalian banjir di Semarang. Kami yakin dengan pembangunan tanggul laut itu, persoalan banjir khususnya rob akan dapat terselesaikan dengan baik," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Suwarto menambahkan bahwa bantuan penanganan banjir untuk timur Semarang melalui BBWS peruntukannya meningkatkan kapasitas rumah pompa dan normalisasi Sungai Tenggang.
"Selama ini memang rumah pompa yang ada kapasitasnya memang kurang, karena 'catchment area' yang cukup luas. Di 2025, mulai Maret kemarin, dari Kementerian PUPR sudah melaksanakan proyeknya. Dan di 2027 diharapkan semua sudah selesai," katanya.
Langkah awal adalah penggantian sekaligus peningkatan kapasitas pompa di Rumah Pompa Tenggang, kemudian tiga pompa di Rumah Pompa Waru yang merupakan milik Pemkot Semarang, serta pompa di Rumah Pompa Muktiharjo Kidul dan Kandang Kebo.
"Di Waru sudah mulai konstruksinya, sudah mulai pembongkaran pompa. Kemarin sempat viral rumah pompa Pemkot tidak menyala, ya karena memang lagi proses pembongkaran. Dan akan diatasi, dibantu dengan pengoperasian pompa 'portable'," katanya.