Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebutkan tarif tiket angkutan umum Trans Jateng bagi kalangan buruh akan disubsidi sehingga yang sebelumnya Rp2.000 akan menjadi Rp1.000 atau turun 50 persen.
"Terkait dengan transportasi yang biasanya (tiket, red.) Rp2.000, sekarang jadi Rp1.000. Nanti edarannya segera diberikan," katanya, saat silaturahmi dan halalbihalal bersama serikat pekerja/buruh, di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng, Semarang, Selasa.
Program subsidi tarif transportasi umum itu merupakan salah satu dari tiga program keberpihakan terhadap buruh yang akan dikeluarkannya menyambut peringatan Hari Buruh (May Day).
Menurut dia, subsidi tarif transportasi umum menjadi sebesar Rp1.000 bagi buruh itu diawali dari moda transportasi Trans Jateng, tetapi nanti juga akan dikoordinasikan dengan moda transportasi lainnya, seperti Trans Semarang.
"Jadi, buruh, pelajar, disabilitas, dan orang tua sama untuk kami 'openi', tarifnya (Trans Jateng, red.) Rp1.000," kata mantan Kapolda Jateng tersebut.
Bahkan, kata dia, rute Trans Jateng maupun moda transportasi milik pemerintah daerah lain nantinya juga akan didorong untuk bisa mengakses kawasan-kawasan industri.
Sebelumnya, tarif Trans Jateng sebesar Rp2.000 bagi buruh telah ditetapkan pada kepemimpinan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sejak moda transportasi massal itu diluncurkan pada 2017.
Selain subsidi tarif transportasi umum bagi buruh, Luthfi juga menginstruksikan pembangunan "daycare" di setiap kawasan industri untuk memfasilitasi buruh yang memiliki anak agar bisa diasuh dengan baik.
"Bagi bapak-ibu yang kerja, lha terus sing ngopeni anake sopo? (Lalu yang mengurus anaknya siapa?). Maka seluruh perusahaan harus punya 'daycare', dan tidak boleh dipungut biaya," katanya.
Ia ingin perusahaan-perusahaan menyiapkan fasilitas "daycare" sebagai upaya untuk memberikan kenyamanan bagi para buruh yang memiliki anak kecil atau balita.
Kemudian, kata dia, berkaitan dengan dukungan untuk koperasi buruh agar memihak para anggotanya dari sisi keterjangkauan harga bahan pokok.
Ia mendorong agar koperasi buruh mampu menjemput suplai stok barang atau bahan pokok dari tingkat produsen agar harganya terjangkau.
"Contohnya, ambil beras harus dari simpulnya beras, cabai harus ambil dari petaninya. Sehingga harga itu terjangkau," katanya.