Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Jawa Tengah Agustina Wilujeng Pramestuti mengingatkan perlunya bersinergi dengan jajaran dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) dalam mengatasi permasalahan perkotaan, khususnya terkait pengelolaan sampah.
"Sampah ini harus terkendali. Kami ingin mempercepat pengelolaan dan memperbaiki proses pengawasan anggarannya," katanya di Semarang, Senin.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional IV Asosiasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Seluruh Indonesia (Adeksi).
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Semarang tengah mengajukan revisi terkait mekanisme pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
Saat ini, Kota Semarang sudah memiliki Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Jatibarang yang sudah nyaris melebihi kapasitas sehingga diperlukan penyaringan di tempat-tempat pengolahan sampah (TPS).
Pihaknya mengungkapkan bahwa pengelolaan sampah di TPA Jatibarang juga menjadi prioritas, termasuk percepatan implementasi PSEL (Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik).
Kemudian di TPA Jatibarang juga akan dihidupkan kembali rencana pembangunan PSEL yang dinilai efektif untuk mengurangi timbunan sampah.
"Perda -PSEL- sedang digodok. Dahulu kan sempat berhenti, ini minta diteruskan, supaya tahun ini kita bisa segera melaksanakan," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Adeksi Sigit K Yunianto mengakui bahwa sinergi dan kolaborasi dengan eksekutif sangat diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas kedewanan.
Termasuk, terkait pengelolaan sampah yang akan dimasukkan dalam program kerja yang dibahas dalam munas tersebut.
"Itu sebuah terobosan yang baru bisa dimasukkan dalam program kerja di Adeksi nanti, berkolaborasi dengan eksekutif," katanya.
Selain membahas isu strategis, Munas VI Adeksi juga dijadwalkan menggelar pemilihan ketua umum dan formatur kepengurusan baru.
Munas tersebut diharapkan membawa semangat baru dalam menggerakkan organisasi ke arah yang lebih progresif, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Kota Semarang selaku tuan rumah.