Kudus (ANTARA) - Sebanyak 1.886 siswi dari 116 madrasah ibtidaiyah (MI) dan sekolah dasar (SD) di Keresidenan Pati, Jawa Tengah, ikut meramaikan kompetisi sepak bola putri tingkat sekolah dasar yang berlangsung sejak 23-28 September 2024 di Stadion Supersoccer Arena Kabupaten Kudus.
"Dari 1.886 siswi tersebut, terbagi menjadi 173 tim yang terbagi dalam dua kelompok usia, yakni KU10 ada 82 tim dan KU12 ada 91 tim," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin di Kudus, Jumat.
Banyaknya sekolah yang ikut "Turnamen MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Kudus series 3 2024" ini, kata dia, menjadi salah satu bukti bahwa geliat sepak bola putri mulai meluas.
Para pesertanya, kata dia, tidak hanya dari Kudus, melainkan ada yang berasal dari Kabupaten Demak, Rembang, Pati, dan Jepara yang membuat jumlah peserta pada seri terakhir di Kudus ini meningkat pesat dibanding seri 2 pada Juni 2024.
Jumlah peserta pada seri 2 tersebut hanya diikuti 1.050 siswi dari 62 MI dan SD. Sedangkan seri 3 2024, penyelenggara menggelar kompetisi di dua lokasi yakni Supersoccer Arena dan Lapangan Rendeng, Kudus.
Yoppy Rosimin menambahkan antusiasme para siswi di Kudus dan sekitarnya menggeluti sepak bola putri selaras dengan visi besar membangkitkan kembali era kejayaan timnas putri Indonesia.
"Kami juga mengapresiasi konsistensi para peserta serta dukungan sekolah yang telah ambil bagian menumbuhkan ekosistem sepak bola putri di level usia dini," ujarnya.
Meningkatnya antusiasme dari para peserta membuat penyelenggara menerapkan sistem turnamen 64 tim dengan tujuan meningkatkan kualitas para peserta yang bertanding di ajang tersebut. Dengan sistem ini, setiap kelompok usia akan berisikan 64 tim terbaik yang berasal dari 32 tim yang sudah pernah ikut serta dalam seri sebelumnya, dan 32 tim yang lolos babak kualifikasi.
"Bagi tim yang sudah pernah lolos ke babak gugur seri sebelumnya, bisa langsung masuk babak main draw 64 tim. Sedangkan tim-tim yang pada seri sebelumnya hanya masuk di fase grup dan tim yang baru mengikuti kompetisi ini, dimasukkan ke kualifikasi. Sehingga kami bisa menerima sebanyak mungkin tim yang ingin berpartisipasi di turnamen ini tanpa ada batasan ataupun kuota peserta," ujarnya.
Tak hanya meningkatkan minat para siswi melalui kompetisi 7 vs 7, seperti di kota penyelenggaraan lainnya, MilkLife Soccer Challenge Kudus Series 3 2024 juga menerjunkan tim talent scouting yang bertujuan mencari dan menemukan bakat-bakat berkualitas. Nantinya, bakat berkualitas yang terjaring akan menjalani MilkLife Soccer Extra Training di bawah arahan Pelatih Kepala Timo Scheunemann yang memegang lisensi kepelatihan UEFA A di Koeln, Jerman sejak tahun 2007.
Usai menjalani pelatihan ekstra tersebut, mereka akan mewakili kota Kudus untuk berlaga pada kejuaraan MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU12 yang rencananya digelar di Kudus, Jawa Tengah, pada awal tahun 2025.
Adrian Tan selaku Brand Manager MilkLife menambahkan meningkatnya jumlah peserta dalam kompetisi seri 3 2024 ini sejalan dengan harapannya agar semakin banyak anak-anak Indonesia yang menggeluti olahraga sehingga dapat menjadi generasi yang sehat dan tangguh di masa mendatang.
Dengan menjalani olahraga sepak bola secara rutin, didukung dengan mengonsumsi nutrisi seperti susu, diharapkan generasi masa depan dapat menyongsong cita-cita mereka dengan lebih tangguh dan berani cetak gol," ujarnya.
Pelatih MIN 5 Demak Bambang Surya mengaku berterima kasih karena mendapatkan kesempatan mengikuti kompetisi sepak bola putri di Kudus.
"Meskipun baru pertama dan berlatih dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, tetapi anak didik mampu menampilkan kepercayaan diri dan mental tanding yang mumpuni," ujarnya.