Solo (ANTARA) - Dua gajah koleksi Solo Safari mati akibat terjangkit infeksi hati dan elephant endotheliotropic herpesviruses (EEHV).
Direktur Utama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Ahmad Syukri Prihanto di Solo, Jawa Tengah, Senin, mengatakan dengan kematian dua gajah bernama Inova dan Manohara tersebut, saat ini koleksi gajah di Solo Safari tersisa dua ekor.
Ahmad mengatakan, sebelumnya hasil observasi sudah dikirimkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
"Jadi ada keterangan dari laboratorium. Awalnya ada dugaan karena kesejahteraan satwa, kurang main, kena penyakit, dan karena pakan. Namun setelah dibawa ke laboratorium, hasilnya murni karena penyakit, kena virus," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya melakukan sejumlah langkah evaluasi, salah satunya menambah jumlah tim medis, yakni dokter hewan.
"Kan ada dokter spesialis. Kami menambah dokter hewan spesialis satwa liar gajah. Ada dokter Novi dari Pusat Studi Taman Safari," katanya.
Ia mengatakan dokter spesialis tersebut khusus untuk memantau satwa-satwa spesial, termasuk gajah.
Selain itu, pihaknya juga meningkatkan pengawasan pada kondisi lingkungan mengingat saat ini cuaca sedang panas.
"Kondisi ini berpengaruh ke pakan. Harus pakan segar supaya mereka nyaman seperti di habitat aslinya," katanya.
Berita Terkait
Bawaslu Surakarta buka lowongan 856 Pengawas TPS
Jumat, 13 September 2024 16:45 Wib
Dinkes Surakarta: Perlu deteksi dini untuk pencegahan TBC pada anak
Rabu, 11 September 2024 8:17 Wib
Gibran sambangi warga Solo jelang satu bulan pelantikan
Selasa, 10 September 2024 13:07 Wib
Pemprov Jateng: Perlu sinergisitas DPRD selesaikan persoalan publik
Selasa, 10 September 2024 8:25 Wib
Pertamina bantah pengurangan pasokan elpiji subsidi Solo Raya
Senin, 9 September 2024 22:18 Wib
ARTUGO luncurkan kompor tanam terbaru di Solo
Senin, 9 September 2024 21:41 Wib
BI gandeng Pemkot Surakarta cegah judi online
Minggu, 8 September 2024 17:30 Wib
Respati Ardi sebut Sekaten jadi sarana hiburan sekaligus geliatkan ekonomi
Minggu, 8 September 2024 15:17 Wib