Semarang (ANTARA) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Anas Urbaningrum mengajak generasi baru organisasi kepemudaan ini untuk memiliki kesadaran dan keberanian menciptakan sejarah baru.
"Generasi HMI mulai tahun 1990-an hingga saat ini termasuk dalam generasi penikmat," kata Anas Urbaningrum saat menutup pelatihan yang digelar HMI Komisariat Walisongo Semarang di Semarang, Jawa Tengah, Minggu.
Meski sebagai generasi penikmat, kata Anas, kader muda HMI wajib menjadi generasi penikmat yang aktif untuk menciptakan sejarah-sejarah baru.
Menurut dia, jika hanya menjadi generasi penikmat pasif maka HMI hanya akan menjadi penikmat sejarah masa lalu. Padahal kompetisi yang akan dihadapi semakin ketat.
"Kalau gagal dalam persaingan yang semakin ketat, HMI akan terkena hukum persaingan sosial yang tersudut di pojok-pojok sejarah," kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara ini.
Ia juga berpesan kepada generasi muda HMI untuk menjaga independensi sebagai mahkota organisasi ini.
"Tantangan ke depan akan semakin berat untuk menjaga independensi," tegasnya.
Anas mengingatkan generasi muda HMI untuk tidak membuat organisasi ini bisa dibeli. Oleh karena itu, tradisi intelektual HMI harus dijaga.
"HMI harus setia pada garis kualitas. HMI bukan organisasi massa," katanya.
Baca juga: HMI Semarang jadi sahabat pengadilan uji materi Permendikbud 2/202
Berita Terkait
Menteri PAN-RB apresiasi pelayanan RSWN Semarang
Selasa, 30 April 2024 8:27 Wib
Hak cuti bagi ASN pria, ini tanggapan sosiolog UNS
Sabtu, 16 Maret 2024 19:21 Wib
Pemerintah siapkan aturan "cuti ayah" yang istrinya melahirkan, bisa sampai 60 hari
Jumat, 15 Maret 2024 9:30 Wib
Kemenpan RB dan Kemendagri percepat transformasi IKD
Kamis, 4 Januari 2024 10:15 Wib
Pemerintah siapkan skenario insentif bagi guru daerah 3T
Selasa, 28 November 2023 9:08 Wib
Anas: PKN tidak ingin terburu-buru tentukan dukungan capres
Kamis, 21 September 2023 17:33 Wib
Anas Urbaningrum bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin
Selasa, 11 April 2023 14:38 Wib
Central Java setting example in bureaucratic reform
Jumat, 31 Maret 2023 4:23 Wib