Semarang (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang menargetkan Jembatan Kaca Tinjomoyo yang menjadi ikon wisata baru di kawasan hutan wisata tersebut akan beroperasi pada awal 2025.
"Operasional (Jembatan Kaca Tinjomoyo, red.), targetnya awal 2025 harus sudah operasional," kata Kepala Disbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso Poespojoedho, di Semarang, Minggu.
Menurut dia, operasional Jembatan Kaca tersebut merupakan salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di kepemimpinan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Jembatan Kaca Tinjomoyo, termasuk program masa kepemimpinan Ita, sapaan akrab Hevearita waktu masih menjadi Wakil Wali Kota Semarang, mendampingi Hendrar Prihadi yang menjadi wali kota.
Setelah itu, sosok yang akrab disapa Hendi itu diangkat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI sehingga Ita menggantikannya sebagai Wali Kota Semarang.
"Sesuai janji, tuntaskan semua program Hendi-Ita. Jadi, awal 2025 (ditargetkan, red.) sudah beroperasi dan akan menambah destinasi wisata yang oke di Kota Semarang," katanya.
Saat ini, kata dia, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang masih menyelesaikan pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur penunjang untuk Jembatan Kaca Tinjomoyo.
"Sehingga nantinya bisa terpenuhi syarat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan bisa dioperasikan setelah selesai. Banyak ya, termasuk 'railing tangga', penutup 'railing' dan kelengkapan, termasuk jaring pengaman," katanya.
Jika seluruh sarana prasarana dan infrastruktur penunjang sudah terpenuhi, kata dia, operasionalisasi Jembatan Kaca Tinjomoyo menjadi lebih mudah karena sudah memenuhi kajian dan tidak menimbulkan risiko bagi wisatawan.
"Insya Allah, di APBD Perubahan (tahun) ini, di anggaranmurni murni tahun depan sudah dioperasinalkan. Untuk anggaran di DPU karena proyek fisik, itu kan DPU meneruskan pekerjaan," katanya.
Wing menjelaskan bahwa fokus saat ini adalah operasionalisasi jembatan kaca, sementara titik atau spot lain menunggu tindak lanjut pengembangan Hutan Wisata Tinjomoyo menjadi kebun raya.
"Titik spot baru menunggu, sambil 'follow up' rencana jadi kebun raya Tinjomoyo. Itu kerja sama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan temen-temen Dinas Lingkungan Hidup," katanya.
Baca juga: Eks Wonderia dan Tirtomojo jadi hutan Kota Semarang