Purwokerto (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyumas mengebut pengadaan beras untuk memenuhi kebutuhan penyaluran bantuan pangan bagi 692.844 keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Sesuai dengan strategi awal, untuk saat sementara kami memprioritaskan penyerapan terhadap beras guna memenuhi kebutuhan bantuan pangan. Nanti kalau stok beras sudah cukup, baru melakukan penyerapan terhadap gabah hasil panen petani," kata Pimpinan Cabang Perum Bulog Banyumas Prawoko Setyo Aji di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Menurut dia, hal itu dilakukan jika penyerapan difokuskan terhadap gabah akan membutuhkan proses panjang karena harus melalui proses penggilingan dan sebagainya.
Dia mengatakan penyerapan beras hasil panen petani yang dilakukan Bulog Banyumas hingga saat ini hampir mencapai 5.000 ton.
"Secara umum, kami tidak menemui kendala dalam penyerapan ini karena hasil panen petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas relatif bagus," katanya.
Ia mengakui berdasarkan informasi dari petugas di lapangan, ada beberapa area persawahan yang terkena hama wereng sehingga hasil panennya tidak maksimal.
Kendati demikian, dia optimistis target pengadaan beras dan gabah untuk Bulog Banyumas yang sebesar 18.000 ton setara beras pada tahun 2024 dapat tercapai.
"Apalagi di wilayah eks Keresidenan Banyumas masih ada potensi panen karena memang panennya lumintu, berkelanjutan, karena tanamnya tidak berbarengan. Potensi panen yang masih banyak di Kabupaten Cilacap," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, area persawahan di sebagian wilayah barat Kabupaten Cilacap seperti Kecamatan Kedungreja dan sekitarnya akan memasuki masa panen pada bulan Mei.
"Kalau di Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara masih ada yang panen, cuma spot-spot," kata Prawoko.
Baca juga: Bulog Surakarta terus serap untuk jaga stok beras aman