Wali Kota Semarang lepas empat bus untuk program mudik gratis
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melepas keberangkatan empat unit bus ke Jakarta yang akan digunakan untuk program mudik gratis bagi masyarakat Semarang yang merantau di wilayah Jabodetabek.
"Alhamdulillah pagi ini bisa melepas empat bus untuk mudik gratis dari Jakarta. Dan besok akan dilepas oleh Pak Pj (Penjabat Gubernur Jateng, red.)," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Jumat.
Pelepasan bus tersebut berlangsung di halaman Kantor Kecamatan Pedurungan, Semarang, dihadiri juga oleh Sekretaris Daerah Iswar Aminuddin, forkompinda, dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD).
Ia berharap program mudik gratis tersebut bisa bermanfaat bagi warga Kota Semarang yang selama ini merantau untuk bekerja ke kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Mereka yang misalnya asisten rumah tangga, ojek online, atau tenaga nonformal lainnya yang selama ini mencari penghidupan di Jakarta bisa memanfaatkan program mudik gratis ini," katanya.
Menurut dia, program mudik gratis merupakan salah satu kewajiban bagi pemerintah untuk memberikan pelayanan bagi warganya, terutama dari kalangan tidak mampu meski bekerja di perantauan.
"Semoga bisa bermanfaat dan nanti bisa balik lagi untuk bekerja lagi. Tentu ini merupakan salah satu kewajiban pemerintah kota untuk mendukung dan melayani warganya," katanya.
Ita akan melihat secara aktif animo masyarakat untuk mengikuti program mudik gratis tersebut dan jika animo masyarakat tinggi bisa saja akan ditambahkan armada pada mudik Lebaran tahun depan.
Tak ketinggalan, ia mengingatkan bagi masyarakat yang berkeinginan merantau untuk memikirkan dengan baik peluang kerja yang ditawarkan dan jangan tergiur dengan ajakan orang tidak dikenal.
"Kami terus berupaya memfasilitasi masyarakat yang belum bekerja. Ada banyak program-program yang kami dorong agar masyarakat Kota Semarang mempunyai penghasilan di kota sendiri. Belum tentu di sana mereka bisa mendapat pekerjaan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Semarang Ambar Prasetyo mengatakan program mudik dan balik gratis merupakan fasilitas bagi masyarakat Kota Semarang yang bekerja di sektor informal di Jabodetabek.
Melalui program mudik gratis tersebut, kata dia, diharapkan bisa membantu mengurangi biaya transportasi bagi pemudik, khususnya mereka yang selama ini bekerja di sektor informal.
"Targetnya memang dari pekerja informal, mereka biasanya dari pedagang, asisten rumah tangga, dan ojek online dan sebagainya. Untuk mudik ada empat armada, nanti untuk balik juga ada," katanya.
"Alhamdulillah pagi ini bisa melepas empat bus untuk mudik gratis dari Jakarta. Dan besok akan dilepas oleh Pak Pj (Penjabat Gubernur Jateng, red.)," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Jumat.
Pelepasan bus tersebut berlangsung di halaman Kantor Kecamatan Pedurungan, Semarang, dihadiri juga oleh Sekretaris Daerah Iswar Aminuddin, forkompinda, dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD).
Ia berharap program mudik gratis tersebut bisa bermanfaat bagi warga Kota Semarang yang selama ini merantau untuk bekerja ke kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Mereka yang misalnya asisten rumah tangga, ojek online, atau tenaga nonformal lainnya yang selama ini mencari penghidupan di Jakarta bisa memanfaatkan program mudik gratis ini," katanya.
Menurut dia, program mudik gratis merupakan salah satu kewajiban bagi pemerintah untuk memberikan pelayanan bagi warganya, terutama dari kalangan tidak mampu meski bekerja di perantauan.
"Semoga bisa bermanfaat dan nanti bisa balik lagi untuk bekerja lagi. Tentu ini merupakan salah satu kewajiban pemerintah kota untuk mendukung dan melayani warganya," katanya.
Ita akan melihat secara aktif animo masyarakat untuk mengikuti program mudik gratis tersebut dan jika animo masyarakat tinggi bisa saja akan ditambahkan armada pada mudik Lebaran tahun depan.
Tak ketinggalan, ia mengingatkan bagi masyarakat yang berkeinginan merantau untuk memikirkan dengan baik peluang kerja yang ditawarkan dan jangan tergiur dengan ajakan orang tidak dikenal.
"Kami terus berupaya memfasilitasi masyarakat yang belum bekerja. Ada banyak program-program yang kami dorong agar masyarakat Kota Semarang mempunyai penghasilan di kota sendiri. Belum tentu di sana mereka bisa mendapat pekerjaan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Semarang Ambar Prasetyo mengatakan program mudik dan balik gratis merupakan fasilitas bagi masyarakat Kota Semarang yang bekerja di sektor informal di Jabodetabek.
Melalui program mudik gratis tersebut, kata dia, diharapkan bisa membantu mengurangi biaya transportasi bagi pemudik, khususnya mereka yang selama ini bekerja di sektor informal.
"Targetnya memang dari pekerja informal, mereka biasanya dari pedagang, asisten rumah tangga, dan ojek online dan sebagainya. Untuk mudik ada empat armada, nanti untuk balik juga ada," katanya.