Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan inspeksi mendadak ke beberapa pedagang takjil untuk memastikan keamanan pangan dari unsur yang bisa membahayakan kesehatan manusia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan inspeksi mendadak tersebut bertujuan memastikan bahwa makanan takjil yang dijual pedagang telah memenuhi persyaratan kesehatan.
"Kegiatan inspeksi mendadak itu, rutin dilaksanakan Pemkot pada setiap Ramadan untuk memastikan makanan siap saji sebagai hidangan takjil yang tidak mengandung unsur yang membahayakan ," katanya.
Menurut dia, pada kegiatan itu, pihaknya menerjunkan 4 tim dari petugas sanitarian yang akan memantau dan memeriksa makanan takjil yang dijual oleh para pedagang selama 5 hari.
Setiap 1 tim, kata dia, akan mencari 50 sampel makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya dilihat dari sisi warna, tampilan, dan hasil temuan pada tahun sebelumnya.
"Dari hasil inspeksi mendadak itu, kami temukan beberapa sampel makanan dari 200 sampel mengandung boraks dan rodhamin. Saat di uji sampel ditemukan 2 sampel mi kenyol, 1 kerupuk gendar, 1 sempolan mengandung boraks dan 1 sampel kerupuk warna warni positif rhodamin," katanya.
Terkait hasil temuan tersebut, Slamet Budiyanto yang didampingi Kepala Bidang Sanitarian Muda Maysaroh mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti dengan memastikan apakah pedagang tersebut memproduksi makanan itu sendiri atau titipan dari penjual lain.
Jika tidak memproduksi sendiri, kata dia, maka pihaknya akan menelusuri lebih lanjut produsen produk makanan tersebut untuk diberikan edukasi bahwa makanan yang diproduksi mengandung bahan berbahaya dan diminta untuk tidak menggunakannya lagi dengan mengganti dengan bahan aman.
"Bagi produk makanan pedagang yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya akan diberi tanda berupa label atau stiker pembinaan pengawasan oleh petugas agar masyarakat yang membeli dapat mengetahui makanan tersebut aman dikonsumsi," katanya.
Makanan yang patut dicurigai mengandung bahan kimia seperti formalin boraks dapat dilihat dari tampilan yang mengkilap putih, tidak wajar, dan tekstur makanan kenyal sekali.
Ia mengimbau masyarakat cerdas dalam memilih makanan maupun minuman dengan memperhatikan nilai gizi dan keamanan pangan yaitu bebas dari bahaya fisik, kimia, dan biologi.
"Dengan melihat apakah makanan tertutup atau tidak ada kemungkinan debu atau hewan yang menempel, dari warnanya jika mencolok sekali jangan dibeli," katanya.*
Berita Terkait
Telkom dan Pemkot Surakarta rawat infrastruktur telekomunikasi
Sabtu, 27 April 2024 10:01 Wib
USM-Pemkot gelar FGD pengembangan model pengelolaan tutupan DAS
Sabtu, 27 April 2024 9:58 Wib
Harga bahan pokok di Pekalongan terpantau variatif
Jumat, 26 April 2024 20:17 Wib
Pemkot Magelang optimalkan aktivasi IKD, dukung penerapan SPBE
Kamis, 25 April 2024 11:17 Wib
Pemkot Pekalongan agendakan porseni tripartit sambut Hari Buruh 2024
Kamis, 25 April 2024 8:44 Wib
Pemkot Pekalongan komitmen tingkatkan mutu pendidikan guru penggerak
Kamis, 25 April 2024 8:43 Wib
Pemkot Pekalongan kenalkan cara membatik kepada wisatawan Museum Batik
Kamis, 25 April 2024 8:41 Wib
Pemkot Pekalongan implementasi sekolah siaga kependudukan
Kamis, 25 April 2024 8:37 Wib