Cuaca ekstrem landa wilayah Jateng hingga 11 Maret
Semarang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan terjadinya potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Tengah selama periode 9 hingga 11 Maret 2024.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo di Semarang Sabtu mengatakan, aktivitas angin Munson Asia berpengaruh terhadap massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.
"Kondisi tersebut termasuk wilayah Jawa Tengah," katanya.
Selain itu, katanya, daerah konvergensi dan belokan angin juga terpantau di sekitar Jawa Tengah.
Kondisi tersebut, menurut dia, meningkatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang.
Sejumlah wilayah di Jawa Tengah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem antara lain Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, dan Demak.
Selain itu juga Kabupaten Semarang, Temanggung, Kendal, Batang, Tegal, Pekalongan, Brebes, serta Kota Magelang, dan Salatiga.
Yoga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana yang timbul akibat cuaca ekstrem.
"Masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang diimbau lebih waspada," katanya.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo di Semarang Sabtu mengatakan, aktivitas angin Munson Asia berpengaruh terhadap massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.
"Kondisi tersebut termasuk wilayah Jawa Tengah," katanya.
Selain itu, katanya, daerah konvergensi dan belokan angin juga terpantau di sekitar Jawa Tengah.
Kondisi tersebut, menurut dia, meningkatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang.
Sejumlah wilayah di Jawa Tengah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem antara lain Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, dan Demak.
Selain itu juga Kabupaten Semarang, Temanggung, Kendal, Batang, Tegal, Pekalongan, Brebes, serta Kota Magelang, dan Salatiga.
Yoga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana yang timbul akibat cuaca ekstrem.
"Masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang diimbau lebih waspada," katanya.