Banjir Demak, jalur Demak - Kudus masih terputus
Kudus (ANTARA) - Satlantas Polres Kudus, Jawa Tengah, mengimbau pengemudi truk bersumbu dari arah Surabaya menuju Semarang agar masuk ke kantong parkir yang masih tersedia, mengingat Jalur Pantura Timur Kudus-Demak masih lumpuh akibat genangan banjir.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Pati Rembang dan sekitarnya agar truk bersumbu masuk kantong parkir atau menunda perjalanan sambil menunggu genangan banjir di dekat Jembatan Tanggulangin Karanganyar Demak surut," kata Kasat Lantas Polres Kudus AKP I Putu Asti Hermawan Santosa di Kudus, Jumat.
Kalaupun memaksa melanjutkan perjalanan, kata dia, maka harus melalui jalur alternatif dari Kudus menuju Jepara, kemudian melalui Mijen dan Trengguli Demak menuju Semarang.
Untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas menyusul adanya pengalihan arus yang memungkinkan terjadinya kepadatan, maka jajaran Polsek terdekat yang dilalui jalur pengalihan arus juga diminta ikut memantau kelancaran arus.
"Kami juga menerjunkan tim patroli untuk mengecek penyebab kemacetan arus lalu lintas ketika terjadi kepadatan," ujarnya.
Akibat adanya pengalihan arus lalu lintas dari arah Surabaya dan sekitarnya menuju Semarang melalui Jalur Mayong-Mijen, akhirnya mengakibatkan kepadatan.
Sukri, sopir truk bersumbu mengakui untuk bisa keluar dari Jalur Mayong-Mijen membutuhkan waktu hingga berjam-jam karena dari Kudus pukul 16.00 WIB baru sampai Jalur Trengguli sekitar pukul 22.00 WIB.
"Jalurnya sangat padat karena banyaknya kendaraan yang melintas, sehingga memang harus bersabar untuk bisa melintasinya keluar dari kepadatan," ujarnya.
Kepadatan arus lalu lintas tidak hanya dari arah Kudus, melainkan juga dari arah Semarang sejak di bundaran Trengguli Demak hingga Mayong Jepara.
Untuk bisa mencapai Mayong Jepara dibutuhkan waktu hingga dua jam lebih, mengingat masih ada pengemudi yang menyerobot sehingga mengganggu kelancaran arus. Adanya kendaraan yang mogok turut menghambat kelancaran arus lalu lintas, sedangkan petugas kepolisian dari wilayah setempat sangat minim.
Hingga Jumat (9/2) pukul 16.00 WIB genangan banjir di sekitar Jembatan Tanggulangin menuju Demak di Desa Karanganyar masih cukup tinggi, karena masih terlihat truk pengangkut barang terendam hingga hanya terlihat penutup bak-nya saja. Sedangkan dari kejauhan terlihat sopir dan kernet truk hanya bisa duduk di atas bak truk karena kendaraannya tidak bisa melintas.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Pati Rembang dan sekitarnya agar truk bersumbu masuk kantong parkir atau menunda perjalanan sambil menunggu genangan banjir di dekat Jembatan Tanggulangin Karanganyar Demak surut," kata Kasat Lantas Polres Kudus AKP I Putu Asti Hermawan Santosa di Kudus, Jumat.
Kalaupun memaksa melanjutkan perjalanan, kata dia, maka harus melalui jalur alternatif dari Kudus menuju Jepara, kemudian melalui Mijen dan Trengguli Demak menuju Semarang.
Untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas menyusul adanya pengalihan arus yang memungkinkan terjadinya kepadatan, maka jajaran Polsek terdekat yang dilalui jalur pengalihan arus juga diminta ikut memantau kelancaran arus.
"Kami juga menerjunkan tim patroli untuk mengecek penyebab kemacetan arus lalu lintas ketika terjadi kepadatan," ujarnya.
Akibat adanya pengalihan arus lalu lintas dari arah Surabaya dan sekitarnya menuju Semarang melalui Jalur Mayong-Mijen, akhirnya mengakibatkan kepadatan.
Sukri, sopir truk bersumbu mengakui untuk bisa keluar dari Jalur Mayong-Mijen membutuhkan waktu hingga berjam-jam karena dari Kudus pukul 16.00 WIB baru sampai Jalur Trengguli sekitar pukul 22.00 WIB.
"Jalurnya sangat padat karena banyaknya kendaraan yang melintas, sehingga memang harus bersabar untuk bisa melintasinya keluar dari kepadatan," ujarnya.
Kepadatan arus lalu lintas tidak hanya dari arah Kudus, melainkan juga dari arah Semarang sejak di bundaran Trengguli Demak hingga Mayong Jepara.
Untuk bisa mencapai Mayong Jepara dibutuhkan waktu hingga dua jam lebih, mengingat masih ada pengemudi yang menyerobot sehingga mengganggu kelancaran arus. Adanya kendaraan yang mogok turut menghambat kelancaran arus lalu lintas, sedangkan petugas kepolisian dari wilayah setempat sangat minim.
Hingga Jumat (9/2) pukul 16.00 WIB genangan banjir di sekitar Jembatan Tanggulangin menuju Demak di Desa Karanganyar masih cukup tinggi, karena masih terlihat truk pengangkut barang terendam hingga hanya terlihat penutup bak-nya saja. Sedangkan dari kejauhan terlihat sopir dan kernet truk hanya bisa duduk di atas bak truk karena kendaraannya tidak bisa melintas.