Tokoh agama lintas negara ikut tanam pohon di AICIS 2024
Semarang (ANTARA) - Para tokoh agama lintas negara melakukan penanaman pohon alpukat, yang merupakan rangkaian dari kegiatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024 di Universitas Islam Negeri (UIN) Semarang Jawa Tengah, Jumat.
Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Ahmad Suaedy, di sela penanaman pohon menyampaikan bahwa penanaman pohon itu menjadi upaya bersama dari para agamawan dalam melestarikan lingkungan.
Penanaman pohon itu dilakukan oleh para tokoh agama usai kegiatan Religious Leaders Summit, yakni pertemuan pemuka atau pimpinan agama sebagai upaya bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Jadi, akan terbangun semacam aliansi agama-agama yang bersama-sama berusaha untuk perdamaian dan lingkungan," katanya.
Ke depan, ia mengungkapkan harapannya agar penanaman pohon tersebut bisa terus berlanjut dalam setiap penyelenggaraan AICIS sebagai upaya nyata pelestarian lingkungan hidup.
Agama, katanya, tentu mengajarkan pentingnya merawat alam raya, salah satunya dengan menanam pohon, seperti dalam Islam sebagaimana disampaikan Rasulullah kepada umatnya agar tetap menanam pohon meski esok akan terjadi kiamat.
Pesan tersebut menunjukkan pentingnya menanam pohon sebagai upaya mengatasi krisis perubahan iklim dan menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara itu, Penanggung Jawab Religious Leaders Summit Lutfi Rahman menambahkan bahwa pohon alpukat dipilih karena ke depannya akan memberikan kebermanfaatan pada masyarakat luas.
"Kalau dari sisi produksinya, jus alpukat termasuk salah satu yang tinggi harganya. Secara filosofis, tema agama dan kemanusiaan yang dibahas pada Religious Leader Summit memiliki harga yang tinggi dan harus dilestarikan," katanya.
Lutfi berharap penanaman pohon alpukat tersebut bisa menjadi representasi dari kolaborasi seluruh lapisan masyarakat dalam melestarikan perdamaian dan meminimalisasi terjadinya konflik seiring dengan berseminya bibit pohon alpukat yang ditanam.
Religious Leaders Summit menghadirkan 12 tokoh agama yang menjadi pembicara untuk berbagi ide dan gagasan dalam mencari solusi penyelesaian krisis kemanusiaan untuk kedamaian dunia dan kehidupan yang lebih baik.
Ke-12 tokoh agama tersebut, yakni Dr Abdul Ghofur Maimoen MA (Indonesia), Prof Philip Kuntjoro Widjaja (Indonesia), Dr A Elga Sarapung (Indonesia), Venerable Dr Yon Seng Yeath (Kamboja).
Kemudian, YB Datuk Dr Hasan bin Bahrom (Malaysia), Phra Dr Anilman Dhammasakiyo (Thailand), Pendeta Gomar Gultom (Indonesia), Romo Hery Wibowo (Indonesia), dan Ws. Andi Gunawan,ST (Indonesia).
AICIS 2024 digelar pada 1-4 Februari oleh Kementerian Agama sebagai ajang mempertemukan ratusan intelektual internasional muslim untuk merumuskan solusi dari berbagai permasalahan kemanusiaan global.
Pada tahun ini, AICIS mengangkat tema "Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues" untuk mencapai kedamaian, keadilan, dan saling menghormati antarsesama.
Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Ahmad Suaedy, di sela penanaman pohon menyampaikan bahwa penanaman pohon itu menjadi upaya bersama dari para agamawan dalam melestarikan lingkungan.
Penanaman pohon itu dilakukan oleh para tokoh agama usai kegiatan Religious Leaders Summit, yakni pertemuan pemuka atau pimpinan agama sebagai upaya bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Jadi, akan terbangun semacam aliansi agama-agama yang bersama-sama berusaha untuk perdamaian dan lingkungan," katanya.
Ke depan, ia mengungkapkan harapannya agar penanaman pohon tersebut bisa terus berlanjut dalam setiap penyelenggaraan AICIS sebagai upaya nyata pelestarian lingkungan hidup.
Agama, katanya, tentu mengajarkan pentingnya merawat alam raya, salah satunya dengan menanam pohon, seperti dalam Islam sebagaimana disampaikan Rasulullah kepada umatnya agar tetap menanam pohon meski esok akan terjadi kiamat.
Pesan tersebut menunjukkan pentingnya menanam pohon sebagai upaya mengatasi krisis perubahan iklim dan menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara itu, Penanggung Jawab Religious Leaders Summit Lutfi Rahman menambahkan bahwa pohon alpukat dipilih karena ke depannya akan memberikan kebermanfaatan pada masyarakat luas.
"Kalau dari sisi produksinya, jus alpukat termasuk salah satu yang tinggi harganya. Secara filosofis, tema agama dan kemanusiaan yang dibahas pada Religious Leader Summit memiliki harga yang tinggi dan harus dilestarikan," katanya.
Lutfi berharap penanaman pohon alpukat tersebut bisa menjadi representasi dari kolaborasi seluruh lapisan masyarakat dalam melestarikan perdamaian dan meminimalisasi terjadinya konflik seiring dengan berseminya bibit pohon alpukat yang ditanam.
Religious Leaders Summit menghadirkan 12 tokoh agama yang menjadi pembicara untuk berbagi ide dan gagasan dalam mencari solusi penyelesaian krisis kemanusiaan untuk kedamaian dunia dan kehidupan yang lebih baik.
Ke-12 tokoh agama tersebut, yakni Dr Abdul Ghofur Maimoen MA (Indonesia), Prof Philip Kuntjoro Widjaja (Indonesia), Dr A Elga Sarapung (Indonesia), Venerable Dr Yon Seng Yeath (Kamboja).
Kemudian, YB Datuk Dr Hasan bin Bahrom (Malaysia), Phra Dr Anilman Dhammasakiyo (Thailand), Pendeta Gomar Gultom (Indonesia), Romo Hery Wibowo (Indonesia), dan Ws. Andi Gunawan,ST (Indonesia).
AICIS 2024 digelar pada 1-4 Februari oleh Kementerian Agama sebagai ajang mempertemukan ratusan intelektual internasional muslim untuk merumuskan solusi dari berbagai permasalahan kemanusiaan global.
Pada tahun ini, AICIS mengangkat tema "Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues" untuk mencapai kedamaian, keadilan, dan saling menghormati antarsesama.