Purwokerto (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, optimistis kasus stunting di wilayah itu turun dan mencapai target prevalensi stunting yang ditetapkan pemerintah sebesar 14 persen pada 2024.
"Kami tetap optimistis karena pada tahun 2021 ke 2022 terjadi penurunan, yakni dari 21,6 persen menjadi 16,6 persen. Untuk tahun 2023, kami masih menunggu angka dari Kementerian Kesehatan," kata Kepala DPPKBP3A Kabupaten Banyumas Krisianto di Purwokerto, Banyumas, Selasa.
Menurut dia, keyakinan tersebut berdasarkan hasil operasi timbang serentak (OTS) yang dilakukan oleh DPPKBP3A Kabupaten Banyumas yang menunjukkan bahwa kasus stunting di daerah itu sebesar 11,35 persen.
Kendati demikian, dia mengakui angka prevalensi stunting di Banyumas secara pasti baru akan diketahui dari hasil Survei Kesehatan Indonesia yang dilaksanakan Kemenkes pada tahun 2023.
"Kalau sebelumnya SSGI, Survei Status Gizi Indonesia, kalau sekarang Survei Kesehatan Indonesia. Kami masih menunggu, karena yang tahun 2023 belum muncul angkanya, harapannya kita bisa turun," kata dia menegaskan.
Ia mengatakan dalam Survei Kesehatan Indonesia 2023 terdapat 29 indikator serta merupakan sinkronisasi Riset Kesehatan Dasar, Survei Status Gizi Balita, dan Data Biomedis.
Menurut dia, pihaknya bersama organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya yang turut menangani stunting di Banyumas telah berupaya melakukan langkah-langkah untuk memenuhi seluruh indikator dalam survei tersebut.
"Kami optimistis bisa turun, paling tidak mendekati target nasional karena tahun 2024 ditargetkan 14 persen," kata Krisianto.
Baca juga: Pemkab Batang gencarkan gerakan perbaikan gizi cegah stunting
Berita Terkait
Pj Gubernur Jateng kedepankan pencegahan dan pengembangan teknologi dalam penanganan bencana
Rabu, 24 April 2024 17:34 Wib
Mbak Ita tegaskan perlunya penanganan dari hulu untuk atasi permasalahan sampah
Senin, 22 April 2024 20:54 Wib
Pekalongan alokasikan dana Rp1,9 miliar tangani stunting
Rabu, 3 April 2024 7:57 Wib
Mapala Satria UMP berikan respons penanganan pascabencana banjir di Demak
Sabtu, 30 Maret 2024 16:13 Wib
UNESCO : Semarang bisa jadi percontohan penanganan stunting
Jumat, 22 Maret 2024 22:29 Wib
Aktivitas warga Kota Semarang kembali normal pascabanjir
Kamis, 21 Maret 2024 8:54 Wib
Ini upaya Pemkot Semarang percepat penanganan banjir
Minggu, 17 Maret 2024 16:59 Wib
Wakil Wali Kota Surakarta: Penanganan stunting dimulai dari keluarga
Senin, 4 Maret 2024 14:13 Wib