Solo (ANTARA) - Tim Mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Eksakta (RE) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengembangkan permen kapas peningkat trombosit dengan menggunakan formulasi nanoenkapsulasi ekstrak daun pepaya untuk membantu penyembuhan pasien demam berdarah dengue (DBD).
Salah satu anggota tim, Lidya Intan Setyaningsih, di Solo, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan DBD identik dengan kondisi trombositopenia atau penurunan trombosit di bawah batas normal sehingga mengakibatkan pendarahan seperti mimisan.
Dengan melihat dampak tersebut, katanya, selama ini terapi yang ada hanya bersifat suportif untuk mengurangi gejala.
Menurut dia, kondisi tersebut membuat masyarakat memanfaatkan bahan alam, seperti daun pepaya, sebagai pengobatan DBD.
"Daun pepaya mengandung enzim papain yang mampu meningkatkan kadar trombosit. Akan tetapi, enzim papain mudah rusak pada suhu tinggi," katanya.
Selain itu, enzim tersebut memiliki rasa pahit dan bau yang kurang sedap sehingga membuat anak-anak enggan mengonsumsi, baik dalam bentuk olahan sayur maupun ekstrak.
Oleh karena itu, ia bersama timnya memanfaatkan teknologi nanoenkapsulasi untuk menutupi rasa dan aroma yang kurang sedap dari daun pepaya serta meningkatkan stabilitas enzim papain.
"Selanjutnya nanopartikel yang didapat dibentuk permen kapas berupa serat halus yang manis dan lembut sehingga akan lebih disukai oleh anak-anak," katanya.
Anggota tim lain, Niken Larasati, mengatakan proses pembuatan diawali dengan ekstraksi daun pepaya menggunakan pelarut air sehingga aman dikonsumsi.
"Ekstrak tadi kemudian ditambahkan polimer kitosan dan pektin untuk membentuk gulungan partikel berukuran nano berisi enzim papain. Sistem ini akan melindungi enzim dari kerusakan akibat suhu tinggi dan pH yang asam serta menyamarkan bau dan rasa yang tidak sedap," katanya.
Selanjutnya, larutan nanoenkapsulasi ditambahkan gula sebagai basis permen kapas dan cryoprotectant lalu dikeringkan dengan teknik kering beku hingga menjadi serbuk gula.
"Permen kapas dibuat dari serbuk gula nanoenkapsulasi menggunakan teknik entrifugal melt spinning sehingga didapatkan serat halus yang manis, lembut, mudah meleleh di mulut," katanya.
Ia berharap, inovasi tersebut dapat menjadi solusi dalam meningkatkan keberterimaan konsumsi ekstrak daun pepaya sebagai peningkat trombosit pada pasien DBD anak.
Selain Lidya dan Niken, anggota tim lain yakni Diah Dwi Syafitri Khoirunisak dan Shinta Septiana. Mereka mahasiswa Program Studi (Prodi) Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Proses tersebut mereka lalui di bawah bimbingan Syaiful Choiri.
Baca juga: Alumnus FK UNS jadi korban bom Israel di Gaza
Baca juga: Mahasiswa UNS raih medali emas di Asian Para Games Hangzhou 2022
Berita Terkait
Mahasiswa FTP USM juara 3 Program Inkubasi Bisnis Kita Tani Muda Semarang
Senin, 6 Mei 2024 17:05 Wib
UNS tingkatkan sarana prasarana untuk wadahi kreativitas mahasiswa
Senin, 6 Mei 2024 10:40 Wib
ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines
Sabtu, 4 Mei 2024 6:37 Wib
7.975 calon mahasiswa ikuti UTBK SNBT 2024 di Untidar
Jumat, 26 April 2024 16:23 Wib
Mahasiswa TI USM, Zalfa Destian, juara Lomba U-Connect 2024
Jumat, 26 April 2024 9:35 Wib
UMP salurkan laptop-tablet dari Kemendikbudristek untuk fasilitas mahasiswa
Kamis, 25 April 2024 19:54 Wib
BEM Unsoed desak rektorat evaluasi kenaikan UKT bagi mahasiswa baru
Kamis, 25 April 2024 15:50 Wib
18.542 calon mahasiswa akan ikuti UTBK di Unsoed
Rabu, 24 April 2024 22:40 Wib