Wali Kota Semarang panen kelengkeng di kebun warga
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berkesempatan melakukan panen buah kelengkeng di kebun milik warga Perumahan Beringin Kelurahan Beringin Kecamatan Ngaliyan.
"Alhamdulillah, hari ini bisa panen kelengkeng Hawai atau biasa dikenal dengan kelengkeng Matalada. Ternyata belum banyak orang yang tahu bisa dikembangkan," kata Ita, sapaan akrabnya di Semarang, Jawa Tengah, Minggu.
Dalam panen itu, Ita didampingi Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Hernowo Budi Luhur, Anggota DPRD Kota Semarang Suharsono, dan jajaran Kecamatan Ngaliyan Semarang.
Buah kelengkeng Hawai di kebun milik Slamet Supriyanto itu memiliki ukuran buah yang besar dengan kulit berwarna putih, rasanya manis dengan daging kesat berair dan berbiji kecil.
Meskipun dikenal dengan nama kelengkeng Hawai atau Matalada, varietas kelengkeng tersebut sebenarnya berasal dari Malaysia.
Ita mengapresiasi budidaya kelengkeng yang dilakukan warga dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk ikut membudidayakan.
"Kalau di sini cocok, artinya kan di lingkungan wilayah Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan ini sangat bagus untuk membudidayakan tanaman kelengkeng," katanya.
Menurut dia, Pemkot Semarang melalui Distan sebenarnya juga mengembangkan beberapa varian kelengkeng di Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan, salah satunya kelengkeng Itoh atau New Kristal yang hasil panennya juga banyak.
"Saya juga nanti minta dengan Dinas Pertanian untuk bisa mengembangkan tanaman ini (kelengkeng Hawai). Apalagi, tadi katanya enggak perlu di-'booster' gitu ya sehingga lebih mudah perawatan dan lebih mudah budi dayanya," katanya.
Kepala Distan Kota Semarang Hernowo Budi Luhur mengapresiasi bahwa ajakan untuk menanam dengan program "Ayo Nandur" ternyata sudah dijalankan masyarakat dengan baik, termasuk Slamet Supriyanto yang sukses menanam kelengkeng Hawai.
"Pada 2024, Bu Wali Kota sudah berjanji untuk menggalakkan lagi gerakan 'Ayo Nandur' agar sosialisasinya lebih masif ke masyarakat. Supaya kedaulatan pangan terjaga," katanya.
Sementara itu, Slamet Supriyanto selaku pemilik lahan kebun kelengkeng Hawai menjelaskan bahwa varietas kelengkeng itu sangat mudah perawatannya dan mulai usia 2,5 tahun sudah mulai berbuah dan terus panen hingga sekarang.
"Tiap bulan saat tumbuh saya petik, selalu panen tidak mengenal musim, dan tidak memakai 'booster' atau pupuk kimia. Cukup pupuk kandang," katanya.
Selain kelengkeng Hawai, Slamet juga menanam berbagai tanaman unggul lainnya di kebun miliknya, seperti sawo Vietnam, jamu air King Rose Australia, Jambu tanpa biji, delima Spanyol, mangga Red Emperor, hingga mangga Mahathir.
Baca juga: Pemkot Pekalongan tawarkan agrowisata petik kelengkeng di kebun
"Alhamdulillah, hari ini bisa panen kelengkeng Hawai atau biasa dikenal dengan kelengkeng Matalada. Ternyata belum banyak orang yang tahu bisa dikembangkan," kata Ita, sapaan akrabnya di Semarang, Jawa Tengah, Minggu.
Dalam panen itu, Ita didampingi Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Hernowo Budi Luhur, Anggota DPRD Kota Semarang Suharsono, dan jajaran Kecamatan Ngaliyan Semarang.
Buah kelengkeng Hawai di kebun milik Slamet Supriyanto itu memiliki ukuran buah yang besar dengan kulit berwarna putih, rasanya manis dengan daging kesat berair dan berbiji kecil.
Meskipun dikenal dengan nama kelengkeng Hawai atau Matalada, varietas kelengkeng tersebut sebenarnya berasal dari Malaysia.
Ita mengapresiasi budidaya kelengkeng yang dilakukan warga dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk ikut membudidayakan.
"Kalau di sini cocok, artinya kan di lingkungan wilayah Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan ini sangat bagus untuk membudidayakan tanaman kelengkeng," katanya.
Menurut dia, Pemkot Semarang melalui Distan sebenarnya juga mengembangkan beberapa varian kelengkeng di Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan, salah satunya kelengkeng Itoh atau New Kristal yang hasil panennya juga banyak.
"Saya juga nanti minta dengan Dinas Pertanian untuk bisa mengembangkan tanaman ini (kelengkeng Hawai). Apalagi, tadi katanya enggak perlu di-'booster' gitu ya sehingga lebih mudah perawatan dan lebih mudah budi dayanya," katanya.
Kepala Distan Kota Semarang Hernowo Budi Luhur mengapresiasi bahwa ajakan untuk menanam dengan program "Ayo Nandur" ternyata sudah dijalankan masyarakat dengan baik, termasuk Slamet Supriyanto yang sukses menanam kelengkeng Hawai.
"Pada 2024, Bu Wali Kota sudah berjanji untuk menggalakkan lagi gerakan 'Ayo Nandur' agar sosialisasinya lebih masif ke masyarakat. Supaya kedaulatan pangan terjaga," katanya.
Sementara itu, Slamet Supriyanto selaku pemilik lahan kebun kelengkeng Hawai menjelaskan bahwa varietas kelengkeng itu sangat mudah perawatannya dan mulai usia 2,5 tahun sudah mulai berbuah dan terus panen hingga sekarang.
"Tiap bulan saat tumbuh saya petik, selalu panen tidak mengenal musim, dan tidak memakai 'booster' atau pupuk kimia. Cukup pupuk kandang," katanya.
Selain kelengkeng Hawai, Slamet juga menanam berbagai tanaman unggul lainnya di kebun miliknya, seperti sawo Vietnam, jamu air King Rose Australia, Jambu tanpa biji, delima Spanyol, mangga Red Emperor, hingga mangga Mahathir.
Baca juga: Pemkot Pekalongan tawarkan agrowisata petik kelengkeng di kebun