Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan bahwa sejumlah kucing liar yang ditangkap warga dan Dinas Pemadam Kebakaran tidak berpenyakit rabies sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Begitu ada laporan kami langsung komunikasi dengan Distan (Dinas Pertanian). Mereka sudah mengambil kucing itu dan ternyata tidak ditemukan rabies," kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Senin.
Pada Sabtu (29/7) lalu, warga Sampangan Semarang sempat dihebohkan dengan adanya kucing liar yang berliur sehingga diduga rabies, dan menghubungi Dinas Damkar untuk membantu mengevakuasi kucing tersebut.
Menurut dia, Distan Kota Semarang sudah diminta melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap keberadaan hewan liar, khususnya kucing yang dikhawatirkan warga Sampangan.
Ita juga mengimbau masyarakat yang hewan peliharaannya, khususnya kucing dan anjing seandainya mengalami gejala berbeda dengan kesehariannya bisa berkoordinasi dengan Distan Kota Semarang.
"Bisa diperiksakan karena kami kan punya poliklinik hewan (pusat kesehatan hewan) di Gayamsari dan Mijen," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang tersebut.
Sementara itu, Kepala Distan Kota Semarang Hernowo Budi Luhur meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan kucing-kucing liar yang ditangkap di Sampangan karena bukan rabies.
Begitu ada laporan, kata dia, Distan Kota Semarang segera menerjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah kucing liar tersebut dan tidak menunjukkan gejala rabies.
Ia menjelaskan gejala rabies, antara lain hewan takut cahaya maupun air, cenderung agresif, dan hipersalivasi, yakni keluarnya air liur yang berlebihan dari mulut binatang tersebut.
Hanya saja, Hernowo mengatakan bahwa keluarnya air liur berlebihan tidak selalu menunjukkan hewan tersebut terkena rabies, sebab bisa saja karena keracunan makanan, dan sebagainya.
Menurut dia, Jawa Tengah, termasuk Semarang merupakan daerah yang masih bebas rabies, dan kejadian yang muncul beberapa hari terakhir sebenarnya dipicu ketakutan masyarakat karena banyaknya hewan liar.
"Tidak usah panik. Kasus tadi (29/7) malam di Gajahmungkur aman. Tidak apa-apa. Dia (kucing) tidak takut sinar, tidak takut air. Tidak menunjukkan gejala-gejala rabies," ucapnya.
Baca juga: Dinkes: Jika digigit hewan rabies segera cuci luka pakai air mengalir
Berita Terkait
Pemkab Temanggung vaksinasi rabies gratis ratusan hewan
Jumat, 27 September 2024 15:49 Wib
Disnakkan Boyolali belum temukan kasus rabies karena gigitan hewan
Jumat, 13 September 2024 15:40 Wib
Cilacap sediakan 2.000 dosis vaksin rabies untuk vaksinasi massal
Kamis, 22 Agustus 2024 16:45 Wib
Vaksinasi rabies gratis di Boyolali
Kamis, 12 Oktober 2023 15:00 Wib
Pemkot Semarang vaksinasi rabies 150 hewan
Sabtu, 16 September 2023 7:14 Wib
Distan Semarang imbau pelihara hewan secara bertanggung jawab
Selasa, 1 Agustus 2023 17:00 Wib
Distan Semarang gandeng komunitas kendalikan populasi kucing liar
Senin, 31 Juli 2023 19:35 Wib
Dinkes: Jika digigit hewan rabies segera cuci luka pakai air mengalir
Rabu, 5 Juli 2023 8:56 Wib