Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak kalangan ibu-ibu bisa memasak menu yang sehat untuk keluarga lewat lomba memasak nasi goreng menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI.
"Sekarang ini kan banyak euforia orang-orang pesan (makanan) 'online' ya. Makanya, bagaimana mengajak ibu-ibu ini bisa memasak di rumah," kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Jumat.
Hal tersebut disampaikannya saat pembukaan rangkaian kegiatan peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI tingkat Kota Semarang yang berlangsung di Balai Kota Semarang.
Menurut dia, pemilihan menu nasi goreng karena cara memasak dan bahan-bahannya mudah didapatkan, serta bisa dipadukan dengan berbagai bahan-bahan menyehatkan, seperti telur, daging ayam, dan sayuran.
"Ibu-ibu tetap bisa menyiapkan masakan yang sehat ya. Satu piring itu ada karbohidrat, protein, vitamin. Bahan-bahannya kan mudah didapat, ada telur, ikan, sayuran, seperti cabai, tomat bisa ditanam sendiri," katanya.
Melalui lomba memasak nasi goreng itu, kata dia, sekaligus diharapkan bisa menggalakkan "urban farming" atau pertanian perkotaan dengan menanam beraneka sayuran yang menyehatkan.
"Filosofinya, ibu-ibu bisa kembali lagi memasak, dengan mengambil bahan di sekitar lingkungan rumah. Nasi goreng kan mudah ya, semua bumbu dicampur, kemudian dimasak. Penyajiannya bisa pakai telur, ayam, daging, dan ikan," katanya.
Lomba Memasak Nasi Goreng Khas Mbak Ita itu memiliki kriteria harus menerapkan kaidah "Isi Piringku", yakni sepertiga nasi, sepertiga lauk, seperenam buah, dan seperenam sayur yang menjadi panduan gizi nasional.
Para peserta lomba memasak nasi goreng diambil dari setiap rukun tetangga (RT) yang dilombakan sampai tingkat kelurahan, kemudian wakil dari 177 kelurahan akan maju ke tingkat kota.
"Nanti-masing-masing ada juara setiap kelurahan yang akan difinalkan. Jalan Pemuda (depan Balai Kota Semarang, red.) nanti ditutup untuk 177 peserta masak-masak lagi," katanya.
Selain itu, kata dia, yel-yel yang menjadi bagian dari lomba memasak nasi goreng itu juga akan dinilai tersendiri untuk mengapresiasi ibu-ibu yang sudah bersemangat dan kompak membuat yel-yel.
"Yel-yel yang di (diunggah, red.) di medsos akan kami beri hadiah. Kan ibu-ibu udah senang, semangat. Masa sudah melakukan yel-yel enggak dinilai. Ini sudah masuk 7.100 yel-yel dari 177 kelurahan," kata Ita.