Solo (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan PASI terus membangun cabang olahraga atletik ke depan lebih maju dengan berbagai terobosan yang dilakukan.
"Cabang olahraga atletik berawal dari hasil yang kurang memuaskan pada SEA Games di Vietnam 2022, di mana tim atletik harus pulang dengan hanya dengan mendapatkan dua medali emas, lima medali perak dan empat medali perunggu," kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara pembukaan Kejurnas Atletik 2023, di Stadion Sriwedari Solo, Jateng, Rabu.
Hal tersebut, kata Luhut, merupakan suatu tantangan baru bagi PB PASI yang dalam waktu singkat mengambil langkah-langkah perbaikan yang strategis dengan mendengarkan semua kritik dan masukan baik secara internal yang telah dilakukan meliputi konsolidasi administrasi dan teknis.
Pihaknya menjalin komunikasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) dan sponsor yang berpotensi untuk mendukung olahraga atletik. Semua tahu atletik adalah the mother of sport, perbaikan jangka pendek yang dilakukan dimulai dengan menciptakan banyak kompetisi di daerah hingga kejuaraan atletik.
"Kejurnas atletik yang kami tunjukkan untuk mencari bibit-bibit atletik dari berbagai daerah, selain itu pembentukan pelatnas mandiri yang dibiayai oleh dukungan para sponsor. Sehingga, uji coba di berbagai even internasional adalah fokus utama kami untuk memperbaiki olahraga tertua ini," katanya.
Menurut dia, berbagai program pembinaan satu tahun lebih ini, telah berhasil membuktikan di mana atletik mampu berjaya kembali kali ini, difungsikan dengan tujuh medali emas, tiga perak, dan sembilan perunggu pada SEA Games 2023 di Kamboja. Cabang olahraga ini, menempati posisi kedua perolehan emas terbanyak bagi Indonesia pada SEA Games 2023.
Dia mengatakan tidak berhenti sampai di sini tahun ini, PASI juga mulai dengan Series Student Atletik Championship seperti yang terselenggara tahun lalu. Kegiatan ini, merupakan rangkaian panjang perjalanan untuk mencari atlet terbaik di sembilan provinsi atau dengan kualifikasi yang berbeda-beda.
Kegiatan tersebut, lanjut dia, mengajak siswa siswi mulai dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) untuk dapat berpartisipasi hingga kualifikasi terakhir digelar tahun lalu.
"Kami berhasil menjalin 31 ribu peserta yang melibatkan setidaknya 400 sekolah yang ada dan menggaet lebih dari 20.000 pengunjung untuk tahu dan peduli akan hadirnya ajang pencarian bakat terbesar untuk mencari talenta muda atletik terbaik di Republik Indonesia," katanya.
Setelah itu, berkat dukungan pemerintah PASI saat ini, juga membangun pusat latihan atletik bertaraf internasional dengan luas mencapai 10 hektare yang akan mencapai fase terbaik yang pernah ada dari sarana olahraga hingga akomodasi bagi atlet dan pelatih pusat pelatihan ini di Pengalengan, Jawa Barat.
"Dengan ketinggian 1.500 meter dan ditargetkan kampung atletik selesai pada akhir 2023 ini, nantinya seluruh pusat pembinaan atletik akan kami pusatkan di pusat pelatihan Pengalengan Jawa Barat," katanya.