Pemkab Boyolali gelar pasar pangan murah jaga kestabilan harga
Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat menggelar pasar pangan murah untuk menjaga kestabilan harga dan stok di wilayah itu, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Kegiatan pasar pangan murah yang didukung Bulog Surakarta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Boyolali, Tim Penggerak PKK, usaha mikro kecil menengah (UMKM), Gapoktan, Ikatan Adyaksa Dharmakarini (IAD) dan lain sebagainya, berlangsung di Halaman Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Boyolali, mulai Rabu (12/4) hingga Jumat (14/4), kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Boyolali, Joko Suhartono, di Boyolali, Kamis.
Kegiatan pasar pangan murah tersebut dengan membuka 40 stan mampu memfasilitasi penyediaan dan penyaluran pangan pokok dan pangan olahan kepada masyarakat menjelang hari besar keagamaan nasional khususnya Lebaran. Hal itu, memberikan kemudahan akses konsumen atau masyarakat terhadap bahan pangan pokok dan pangan olahan dengan harga yang terjangkau dan wajar.
Joko menyampaikan beberapa produk bahan kebutuhan pokok yang ditawarkan antara lain telur ayam, daging ayam, minyak goreng, beras, gula pasir, aneka pangan olahan, sayuran, cabai rawit merah, cabai rawit keriting, ikan segar dan lain lainnya dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Menyinggung soal ketersediaan bahan pangan di Boyolali, pihaknya menyebut bahwa di kabupaten ini relatif aman. Bahwa stok ketersediaan komunitas pangan di Kabupaten Boyolali dalam kondisi aman, harga wajar dan terjangkau.
Pada kegiatan pasar pangan murah selain digelar di halaman Kantor Setda Kabupaten Boyolali, sebelumnya sudah terselenggara kegiatan yang sama di lima kecamatan. Yakni, di Kecamatan Wonosegoro, Juwangi, Kemusu, Selo, dan Cepogo.
Selama gelaran gelar pangan murah di lima kecamatan tersebut, dilaporkan beras medium terjual sebanyak 12,5 ton dengan harga Rp8.500 per kilogram, minyak terjual 2.500 liter dengan harga Rp14.000 per liter, serta gula konsumsi yang terjual sebanyak 2.500 kilogram dengan harga Rp13.500 per kilogram.
Sementara itu, Bupati Boyolali M. Said Hidayat menyampaikan kegiatan gelar pangan murah selama tiga hari didukung oleh berbagai untuk menjaga kestabilan harga dan stok di wilayah Boyolali.
"Masyarakat dapat mencukupi ketersediaan pangan dalam rangka menyambut Idul Fitri 1444 Hijriah dengan harga yang relatif murah dan dapat dijangkau khususnya untuk masyarakat Boyolali," kata Bupati.
Baca juga: Ritel perhiasan ekspansi pasar di Solo
Kegiatan pasar pangan murah yang didukung Bulog Surakarta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Boyolali, Tim Penggerak PKK, usaha mikro kecil menengah (UMKM), Gapoktan, Ikatan Adyaksa Dharmakarini (IAD) dan lain sebagainya, berlangsung di Halaman Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Boyolali, mulai Rabu (12/4) hingga Jumat (14/4), kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Boyolali, Joko Suhartono, di Boyolali, Kamis.
Kegiatan pasar pangan murah tersebut dengan membuka 40 stan mampu memfasilitasi penyediaan dan penyaluran pangan pokok dan pangan olahan kepada masyarakat menjelang hari besar keagamaan nasional khususnya Lebaran. Hal itu, memberikan kemudahan akses konsumen atau masyarakat terhadap bahan pangan pokok dan pangan olahan dengan harga yang terjangkau dan wajar.
Joko menyampaikan beberapa produk bahan kebutuhan pokok yang ditawarkan antara lain telur ayam, daging ayam, minyak goreng, beras, gula pasir, aneka pangan olahan, sayuran, cabai rawit merah, cabai rawit keriting, ikan segar dan lain lainnya dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Menyinggung soal ketersediaan bahan pangan di Boyolali, pihaknya menyebut bahwa di kabupaten ini relatif aman. Bahwa stok ketersediaan komunitas pangan di Kabupaten Boyolali dalam kondisi aman, harga wajar dan terjangkau.
Pada kegiatan pasar pangan murah selain digelar di halaman Kantor Setda Kabupaten Boyolali, sebelumnya sudah terselenggara kegiatan yang sama di lima kecamatan. Yakni, di Kecamatan Wonosegoro, Juwangi, Kemusu, Selo, dan Cepogo.
Selama gelaran gelar pangan murah di lima kecamatan tersebut, dilaporkan beras medium terjual sebanyak 12,5 ton dengan harga Rp8.500 per kilogram, minyak terjual 2.500 liter dengan harga Rp14.000 per liter, serta gula konsumsi yang terjual sebanyak 2.500 kilogram dengan harga Rp13.500 per kilogram.
Sementara itu, Bupati Boyolali M. Said Hidayat menyampaikan kegiatan gelar pangan murah selama tiga hari didukung oleh berbagai untuk menjaga kestabilan harga dan stok di wilayah Boyolali.
"Masyarakat dapat mencukupi ketersediaan pangan dalam rangka menyambut Idul Fitri 1444 Hijriah dengan harga yang relatif murah dan dapat dijangkau khususnya untuk masyarakat Boyolali," kata Bupati.
Baca juga: Ritel perhiasan ekspansi pasar di Solo