17 Dokter Gigi baru FK Unsoed, diambil sumpah
Semarang (ANTARA) - Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran (FK) Unsoed, kembali melahirkan dokter gigi baru. Bertempat di Aula Lantai III Dekanat FK Unsoed, berlangsung Sumpah Dokter Gigi Periode ke-31, Senin (28/2).
Hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor Bidang Akademik, PDGI Kabupaten Banyumas, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Dekan dan Wakil Dekan FK Unsoed, Direktur RSGM Unsoed, Ketua Jurusan Kedokteran Gigi, dosen, orang tua dokter gigi yang diambil sumpah, mahasiswa dan tamu undangan.
Sumpah Dokter Gigi dipimpin Dr. drg. A. Haris Budi Widodo M.Kes, A.P., S.E. selaku ketua Jurusan Kedokteran Gigi FK Unsoed. Tercatat sejumlah 17 Dokter Gigi baru, diambil sumpahnya yang terdiri satu dokter gigi laki-laki, dan 16 dokter gigi perempuan.
“Hari ini menjadi hari yang kami tunggu sejak lama, menjadi hari istimewa yang dinantikan bagi kami yang menjalankan proses panjang pendidikan kedokteran,” kata perwakilan dokter gigi yang diambil sumpah drg. Renita Uswatun Hasanah.
Hari ini, lanjutnya, semuanya berikrar sumpah, berkomitmen tentang kebersamaan dalam kesejawatan, tentang misi kemanusiaan dan amanah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam proses pengabdian kepada negeri mendatang, serta mampu mengaplikasikan ilmu dan teknologi terbaru dan menjunjung tinggi kearifan lokal di masyarakat.
Lebih lanjut drg. Renita mengatakan menjadi dokter itu bukan kesuksesan, tetapi merupakan sebuah tantangan. Tantangan untuk terus mengasah kualitas, untuk tidak melupakan pahit sebelum keberhasilan, untuk menjaga api semangat agar tetap menyala hingga akhir perjuangan.
Mengakhiri sambutannya, Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas segala ilmu pengetahuan dan proses pembelajaran yang telah diberikan.
Ketua PDGI Cabang Banyumas Drg. Rahadian Indra Jati dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para dokter gigi baru yang diambil sumpahnya.
Setelah diambil sumpahnya, dokter gigi baru akan diserahkan kepada PDGI dan kembali ke tempat prakteknya yaitu ke cabang-cabang asal ke organisasi profesi.
“Organisasi profesi memiliki fungsi memberikan pembinaan kepada dokter gigi, memberikan surat rekomendasi ijin praktik. Dokter gigi di Kabupaten Banyumas sudah berjumlah kurang 200 dan ini merupakan jumlah yang proporsional,” katanya.
Drg. Rahadian berpesan agar para dokter selalu bekerja memberikan edukasi kepada pasien, memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, dan memberikan kebanggaan untuk orang tua dan almamater, serta bekerja dengan teliti juga hati-hati.
Rektor Unsoed dalam sambutan tertulisnya yang di bacakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Dr.Ir Noor Farid M.Si. Menjadi praktisi kesehatan adalah sebuah pilihan jalan hidup yang tidak mudah.
Membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sumberdaya yang tidak sedikit serta tingginya harapan dan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan terhadap kualitas pelayanan, namun profesi dokter gigi justru sangat diminati. Mulai dari seleksi awal kuliah hingga dinamika dalam proses menyelesaikan studi.
Rektor mengajak kepada para dokter gigi yang baru saja diambil sumpahnya, untuk dapat mentransformasikan proses baik selama dalam perkuliahan maupun di dunia kerja kesehatan gigi dan mulut.
“Pertama, selalu bersikap dan bertindak profesional dalam memberikan pelayanan, sesuai dengan kaidah, standar dan etika profesi yang telah ditetapkan.
Kedua, senantiasa memperbaharui pengetahuan dan keterampilan, karena apa yang ditangani dari waktu ke waktu akan semakin kompleks.
Ketiga, tidak lupa untuk selalu rendah hati dan mawas diri, agar diakui keandalannya dalam bekerja, serta dapat diterima dan dihargai sebagai manusia seutuhnya.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor Bidang Akademik, PDGI Kabupaten Banyumas, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Dekan dan Wakil Dekan FK Unsoed, Direktur RSGM Unsoed, Ketua Jurusan Kedokteran Gigi, dosen, orang tua dokter gigi yang diambil sumpah, mahasiswa dan tamu undangan.
Sumpah Dokter Gigi dipimpin Dr. drg. A. Haris Budi Widodo M.Kes, A.P., S.E. selaku ketua Jurusan Kedokteran Gigi FK Unsoed. Tercatat sejumlah 17 Dokter Gigi baru, diambil sumpahnya yang terdiri satu dokter gigi laki-laki, dan 16 dokter gigi perempuan.
“Hari ini menjadi hari yang kami tunggu sejak lama, menjadi hari istimewa yang dinantikan bagi kami yang menjalankan proses panjang pendidikan kedokteran,” kata perwakilan dokter gigi yang diambil sumpah drg. Renita Uswatun Hasanah.
Hari ini, lanjutnya, semuanya berikrar sumpah, berkomitmen tentang kebersamaan dalam kesejawatan, tentang misi kemanusiaan dan amanah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam proses pengabdian kepada negeri mendatang, serta mampu mengaplikasikan ilmu dan teknologi terbaru dan menjunjung tinggi kearifan lokal di masyarakat.
Lebih lanjut drg. Renita mengatakan menjadi dokter itu bukan kesuksesan, tetapi merupakan sebuah tantangan. Tantangan untuk terus mengasah kualitas, untuk tidak melupakan pahit sebelum keberhasilan, untuk menjaga api semangat agar tetap menyala hingga akhir perjuangan.
Mengakhiri sambutannya, Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas segala ilmu pengetahuan dan proses pembelajaran yang telah diberikan.
Ketua PDGI Cabang Banyumas Drg. Rahadian Indra Jati dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para dokter gigi baru yang diambil sumpahnya.
Setelah diambil sumpahnya, dokter gigi baru akan diserahkan kepada PDGI dan kembali ke tempat prakteknya yaitu ke cabang-cabang asal ke organisasi profesi.
“Organisasi profesi memiliki fungsi memberikan pembinaan kepada dokter gigi, memberikan surat rekomendasi ijin praktik. Dokter gigi di Kabupaten Banyumas sudah berjumlah kurang 200 dan ini merupakan jumlah yang proporsional,” katanya.
Drg. Rahadian berpesan agar para dokter selalu bekerja memberikan edukasi kepada pasien, memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, dan memberikan kebanggaan untuk orang tua dan almamater, serta bekerja dengan teliti juga hati-hati.
Rektor Unsoed dalam sambutan tertulisnya yang di bacakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Dr.Ir Noor Farid M.Si. Menjadi praktisi kesehatan adalah sebuah pilihan jalan hidup yang tidak mudah.
Membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sumberdaya yang tidak sedikit serta tingginya harapan dan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan terhadap kualitas pelayanan, namun profesi dokter gigi justru sangat diminati. Mulai dari seleksi awal kuliah hingga dinamika dalam proses menyelesaikan studi.
Rektor mengajak kepada para dokter gigi yang baru saja diambil sumpahnya, untuk dapat mentransformasikan proses baik selama dalam perkuliahan maupun di dunia kerja kesehatan gigi dan mulut.
“Pertama, selalu bersikap dan bertindak profesional dalam memberikan pelayanan, sesuai dengan kaidah, standar dan etika profesi yang telah ditetapkan.
Kedua, senantiasa memperbaharui pengetahuan dan keterampilan, karena apa yang ditangani dari waktu ke waktu akan semakin kompleks.
Ketiga, tidak lupa untuk selalu rendah hati dan mawas diri, agar diakui keandalannya dalam bekerja, serta dapat diterima dan dihargai sebagai manusia seutuhnya.