Pertamina salurkan kompensasi pascarembesan pipa BBM di Cilacap
...saya ke Jakarta dan diarahkan ke kantor Pertamina, akhirnya dapat terealisasi
Cilacap, Jateng (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga menyalurkan dana kompensasi kepada kelompok nelayan di Desa Brebeg, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pasca-rembesan bahan bakar minyak (BBM) dari pipa penyalur BBM Cilacap-Bandung (CB) 1, yang terjadi pada 3 Agustus 2022.
Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho saat dihubungi di Cilacap, Sabtu, mengatakan dana kompensasi tersebut telah diserahkan kepada warga dan nelayan di Desa Brebeg, Kecamatan Jeruklegi, pada Jumat (10/2/2023).
"Itu dari kantor pusat melalui HKTS (pihak Kerja Sama Operasi (KSO) PT Hutama Karya (Persero)-PT Timas Suplindo selaku pelaksana proyek pemasangan pipa CB 3)," jelasnya.
Baca juga: Pertamina pasang klem pada pipa CB 1 yang rembes
Salah seorang perwakilan Tim HSE HKTS yang hadir dalam penyerahan dana kompensasi tersebut, Firdy Hari Saputra mengatakan pihaknya hanya membantu kelancaran penyaluran dana tersebut kepada masyarakat.
Sementara untuk penyerahannya, kata dia, dilakukan oleh tim dari salah satu divisi Pertamina Patra Niaga yang menangani masalah perpipaan.
"Alhamdulillah, kemarin dari Pertamina sudah membantu nelayan yang terdampak," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Camat Jeruklegi Rosikin menyayangkan tidak adanya pemberitahuan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Jeruklegi terkait dengan penyaluran dana kompensasi tersebut.
Baca juga: Rembesan BBM di Cilacap, Pertamina selidiki pemicu
Ia mengaku pertama kali mendengar informasi penyaluran dana kompensasi tersebut justru dari Polsek Jeruklegi pascapenyaluran.
"Tidak lewat kecamatan. Yang ngasih enggak ngomong, yang dikasih juga enggak ngomong," katanya.
Sementara itu, Ketua Rukun Nelayan Desa Brebeg Suratman mengaku bersyukur karena penyaluran dana kompensasi yang cukup lama ditunggu tersebut dapat berjalan lancar dengan mekanisme seperti dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang langsung diberikan kepada masing-masing nelayan sebesar Rp1,4 juta.
"Alhamdulillah, setelah hampir sempat putus asa, tapi berkat kerja keras saya bersama tim, akhirnya bisa terealisasi. Saya juga sempat ke HK (Hutama Karya), namun ternyata keadaannya sedang agak sulit atau bagaimana, kemudian saya ke Jakarta dan diarahkan ke kantor Pertamina, akhirnya dapat terealisasi," jelasnya.
Baca juga: Pertamina masih tangani dampak rembesan BBM di proyek pipa Cilacap-Bandung
Ia mengakui proses pengurusan kompensasi tersebut sempat tertunda karena kurangnya dukungan dari sejumlah pihak, namun akhirnya mendapat respons dari Polresta Cilacap, sehingga bisa berlanjut dan terealisasi.
Akan tetapi, setelah kompensasi itu terealisasi, kata dia, semua pihak yang sebelumnya kurang memberi dukungan justru malah ingin tahu.
"Saya ditelepon dari kecamatan, katanya suruh menghadap. Tapi, saya belum bisa datang karena hari ini masih ada beberapa berkas yang harus diselesaikan," jelasnya.
Lebih lanjut, Suratman mengatakan waktu penyaluran dana kompensasi tersebut sangat mendadak karena tim dari Pertamina dan HKTS yang datang pada Rabu (8/2/023) petang itu meminta agar dapat langsung dibagikan pada Kamis (9/2/2023) pagi.
Oleh karena masih ada beberapa nelayan yang masih melaut, kata dia, penyaluran dana kompensasi tersebut tidak dapat dituntaskan dalam satu hari, sehingga dilanjutkan pada Jumat (10/2/2023) pagi.
Baca juga: Pertamina tangani rembesan BBM di proyek pipa Cilacap-Bandung
Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho saat dihubungi di Cilacap, Sabtu, mengatakan dana kompensasi tersebut telah diserahkan kepada warga dan nelayan di Desa Brebeg, Kecamatan Jeruklegi, pada Jumat (10/2/2023).
"Itu dari kantor pusat melalui HKTS (pihak Kerja Sama Operasi (KSO) PT Hutama Karya (Persero)-PT Timas Suplindo selaku pelaksana proyek pemasangan pipa CB 3)," jelasnya.
Baca juga: Pertamina pasang klem pada pipa CB 1 yang rembes
Salah seorang perwakilan Tim HSE HKTS yang hadir dalam penyerahan dana kompensasi tersebut, Firdy Hari Saputra mengatakan pihaknya hanya membantu kelancaran penyaluran dana tersebut kepada masyarakat.
Sementara untuk penyerahannya, kata dia, dilakukan oleh tim dari salah satu divisi Pertamina Patra Niaga yang menangani masalah perpipaan.
"Alhamdulillah, kemarin dari Pertamina sudah membantu nelayan yang terdampak," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Camat Jeruklegi Rosikin menyayangkan tidak adanya pemberitahuan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Jeruklegi terkait dengan penyaluran dana kompensasi tersebut.
Baca juga: Rembesan BBM di Cilacap, Pertamina selidiki pemicu
Ia mengaku pertama kali mendengar informasi penyaluran dana kompensasi tersebut justru dari Polsek Jeruklegi pascapenyaluran.
"Tidak lewat kecamatan. Yang ngasih enggak ngomong, yang dikasih juga enggak ngomong," katanya.
Sementara itu, Ketua Rukun Nelayan Desa Brebeg Suratman mengaku bersyukur karena penyaluran dana kompensasi yang cukup lama ditunggu tersebut dapat berjalan lancar dengan mekanisme seperti dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang langsung diberikan kepada masing-masing nelayan sebesar Rp1,4 juta.
"Alhamdulillah, setelah hampir sempat putus asa, tapi berkat kerja keras saya bersama tim, akhirnya bisa terealisasi. Saya juga sempat ke HK (Hutama Karya), namun ternyata keadaannya sedang agak sulit atau bagaimana, kemudian saya ke Jakarta dan diarahkan ke kantor Pertamina, akhirnya dapat terealisasi," jelasnya.
Baca juga: Pertamina masih tangani dampak rembesan BBM di proyek pipa Cilacap-Bandung
Ia mengakui proses pengurusan kompensasi tersebut sempat tertunda karena kurangnya dukungan dari sejumlah pihak, namun akhirnya mendapat respons dari Polresta Cilacap, sehingga bisa berlanjut dan terealisasi.
Akan tetapi, setelah kompensasi itu terealisasi, kata dia, semua pihak yang sebelumnya kurang memberi dukungan justru malah ingin tahu.
"Saya ditelepon dari kecamatan, katanya suruh menghadap. Tapi, saya belum bisa datang karena hari ini masih ada beberapa berkas yang harus diselesaikan," jelasnya.
Lebih lanjut, Suratman mengatakan waktu penyaluran dana kompensasi tersebut sangat mendadak karena tim dari Pertamina dan HKTS yang datang pada Rabu (8/2/023) petang itu meminta agar dapat langsung dibagikan pada Kamis (9/2/2023) pagi.
Oleh karena masih ada beberapa nelayan yang masih melaut, kata dia, penyaluran dana kompensasi tersebut tidak dapat dituntaskan dalam satu hari, sehingga dilanjutkan pada Jumat (10/2/2023) pagi.
Baca juga: Pertamina tangani rembesan BBM di proyek pipa Cilacap-Bandung