Kudus (ANTARA) - Pintu Bendung Wilalung atau dikenal sebagai Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) yang ada di perbatasan Kabupaten Kudus dan Demak yang mengarah ke Sungai Juwana ditutup, menyusul menurunnya debit air kiriman dari Bendung Klambu, Selasa.
"Pintu bendung nomor delapan yang mengarah ke Sungai Wulan ditutup per hari ini (Selasa) sekitar pukul 08.00 WIB, menyusul debit air kiriman dari Bendung Klambu turun menjadi 735 mililiter per detik," kata Operator BPBWL Karno di Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan penutupan tidak bisa sekaligus karena debit airnya juga cukup besar sehingga untuk sementara ditutup 22 cm, sedangkan penutupan total karena masih 8 cm menunggu debit air kiriman turun hingga 100 mililiter per detik.
Sebelumnya, kata dia, debit air kiriman yang masuk ke wilalung mencapai 930 mililiter/detik, sehingga sesuai standar operasional prosedur pintu nomor delapan sebagai pintu pembuang yang menuju Sungai Juwana untuk mengurangi beban di Sungai Wulan, maka dibuka maksimal 30 sentimeter.
Pembukaannya, dilakukan bertahap mulai dari 5 cm, kemudian ketika ada tambahan debit air dinaikkan kembali menjadi 10 cm dan terakhir 30 cm.
Ia mengungkapkan pembukaan pintu nomor delapan tersebut pada Jumat (6/1). Sedangkan debit air yang dibuang ke Sungai Juwana dengan bukaan maksimal 30 cm bisa mencapai 8.000 kubik per detik.
Dalam menutup kembali pintu bendung nomor delapan tersebut, kata dia, turut disaksikan musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) dari beberapa wilayah.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka jalan melewati bendung yang sebelumnya dibuka juga ditutup sementara saat debitnya mencapai 930 mililiter/detik.
Camat Undaan Arief Budianto membenarkan bahwa pukul 08.00 WIB, pintu bendung nomor delapan ditutup karena debit air menurun.
"Dengan dibukanya pintu bendung nomor delapan, memang berdampak banjir pada beberapa desa di Kecamatan Undaan serta areal sawah juga tergenang. Dengan penutupan pintu tersebut, maka genangan di sawah juga akan berkurang," ujarnya.
Pada Senin (9/1) malam, kata dia, semua pemerintah desa diinstruksikan untuk menjaga tanggul, termasuk memperkuat tanggul sungai dengan karung plastik karena ada yang airnya melimpas.
Ia berdoa semoga debit air kiriman dari Bendung Klambu menuju BPBWL terus menurun, sehingga genangan banjir di beberapa desa, seperti di Desa Karangrowo, Ngemplak, Undaan Lor dan Wates juga menurun.