Kilang Cilacap simulasi ISPS Code latih kesigapan pengamanan aset di wilayah perairan
Meski ini adalah pelatihan namun tetap harus dilaksanakan sebaik-baiknya untuk memahami peran dan tugas masing-masing
Cilacap (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menggelar simulasi Kode Keamanan Internasional terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan atau yang disebut dengan The International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code untuk melatih kesigapan pengamanan aset di wilayah perairan.
Dalam simulasi tersebut digambarkan aktivitas operasional di kompleks Kilang Cilacap area 70 pada Selasa (20/12) pagi yang semula berjalan normal, tiba-tiba dikejutkan dengan aktivitas mencurigakan sebuah speed boat.
Di dalam speed boat itu terdapat empat orang yang terus berkeliaran di wilayah perairan di dekat Terminal Khusus (Tersus) Pertamina.
Merespons hal itu, tim keamanan pelabuhan segera berkoordinasi dengan pimpinan dan seluruh unsur terkait sehingga diputuskan menaikkan status sekuriti dari level 1 menjadi level 2.
Baca juga: Kilang Cilacap gelar khitanan massal dalam rangka HUT Ke-65 Pertamina
Pada level ini, pengawasan dilakukan lebih intensif dengan menambah personel serta mencegah akses masuk bagi siapa pun yang tidak berkepentingan.
Beberapa saat kemudian terdapat suara dari radio HT yang mengancam penyerangan Dermaga Pertamina. Pelaku diduga telah menyandera dua personel sekuriti yang dipicu oleh kekecewaan karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan di lingkungan Kilang Cilacap.
Usai menyandera personel keamanan, para tersangka melakukan pencurian minyak di Dermaga 70 dan membawa para sandera ke lokasi tersembunyi.
Di sisi lain, status keamanan ditingkatkan ke level 3 dan pada tahap ini melibatkan unsur lain seperti Lanal, Satpolair, Polresta Cilacap, termasuk Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cilacap.
Keterlibatan unsur lain dalam kasus ini berhasil mempercepat penanganan terhadap para tersangka untuk tidak bertindak lebih jauh. Meskipun sempat terjadi perlawanan dari para tersangka dan aksi saling kejar di wilayah perairan dan baku tembak, pada akhirnya mereka diringkus untuk diproses lebih lanjut.
Minyak mentah yang sempat tercecer sebagai dampak dari aksi pencurian pelaku, juga berhasil dilokalisasi oleh petugas sehingga perairan kembali bersih seperti semula.
Selain itu kebakaran kecil yang sempat terlihat di salah satu fasilitas dermaga juga bisa dipadamkan. Setelah seluruh kondisi kembali normal, status keamanan kembali ke level 1, menandai berakhirnya pelatihan.
Itulah situasi kegiatan simulasi ISPS Code. Ini merupakan aturan menyeluruh terkait langkah-langkah meningkatkan keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan yang dikembangkan sebagai tanggapan terhadap ancaman.
Baca juga: Pertamina Lubricants edukasi lima sekolah vokasi di Cilacap
Pjs. General Manager PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap Ali Mudasir mengatakan pelatihan ISPC Code merupakan hal yang sangat penting dan serius sebagai upaya pengelolaan sarana pelabuhan di lingkungan PT KPI.
"Maka harus diimplementasikan dengan baik untuk meyakinkan bahwa Terminal Khusus di area Kilang CIlacap sudah mematuhi persyaratan keamanan," katanya.
Pelatihan yang melibatkan pihak Pertamina Trans Kontinental (PTK) ini, lanjut dia, sejalan dengan kondisi Kilang Cilacap sebagai kilang terbesar dan paling strategis yang siap bersaing secara global di bidang energi.
"Meski ini adalah pelatihan namun tetap harus dilaksanakan sebaik-baiknya untuk memahami peran dan tugas masing-masing. Namun tentu kita berharap kondisi ini tidak pernah terjadi sebenarnya," kata Ali.
Senada dengan hal itu, Kepala KSOP Cilacap yang diwakilkan Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli (KBPP) Captain K. Fauzi mengatakan pelatihan tersebut bukan untuk kepentingan Pertamina semata, namun lebih dari itu untuk kepentingan negara.
"Karena ini merupakan pelatihan yang dipersyaratkan untuk TUKS (Terminal untuk Kepentingan Sendiri) dan selanjutnya dilaporkan ke Jakarta," katanya.
Baca juga: Kaderisasi dan "team building" tempa jiwa kesatria pekerja Kilang Cilacap
Baca juga: Bazma Cilacap berikan pelatihan pembuatan "ecoprint" bagi warga sekitar
Dalam simulasi tersebut digambarkan aktivitas operasional di kompleks Kilang Cilacap area 70 pada Selasa (20/12) pagi yang semula berjalan normal, tiba-tiba dikejutkan dengan aktivitas mencurigakan sebuah speed boat.
Di dalam speed boat itu terdapat empat orang yang terus berkeliaran di wilayah perairan di dekat Terminal Khusus (Tersus) Pertamina.
Merespons hal itu, tim keamanan pelabuhan segera berkoordinasi dengan pimpinan dan seluruh unsur terkait sehingga diputuskan menaikkan status sekuriti dari level 1 menjadi level 2.
Baca juga: Kilang Cilacap gelar khitanan massal dalam rangka HUT Ke-65 Pertamina
Pada level ini, pengawasan dilakukan lebih intensif dengan menambah personel serta mencegah akses masuk bagi siapa pun yang tidak berkepentingan.
Beberapa saat kemudian terdapat suara dari radio HT yang mengancam penyerangan Dermaga Pertamina. Pelaku diduga telah menyandera dua personel sekuriti yang dipicu oleh kekecewaan karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan di lingkungan Kilang Cilacap.
Usai menyandera personel keamanan, para tersangka melakukan pencurian minyak di Dermaga 70 dan membawa para sandera ke lokasi tersembunyi.
Di sisi lain, status keamanan ditingkatkan ke level 3 dan pada tahap ini melibatkan unsur lain seperti Lanal, Satpolair, Polresta Cilacap, termasuk Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cilacap.
Keterlibatan unsur lain dalam kasus ini berhasil mempercepat penanganan terhadap para tersangka untuk tidak bertindak lebih jauh. Meskipun sempat terjadi perlawanan dari para tersangka dan aksi saling kejar di wilayah perairan dan baku tembak, pada akhirnya mereka diringkus untuk diproses lebih lanjut.
Minyak mentah yang sempat tercecer sebagai dampak dari aksi pencurian pelaku, juga berhasil dilokalisasi oleh petugas sehingga perairan kembali bersih seperti semula.
Selain itu kebakaran kecil yang sempat terlihat di salah satu fasilitas dermaga juga bisa dipadamkan. Setelah seluruh kondisi kembali normal, status keamanan kembali ke level 1, menandai berakhirnya pelatihan.
Itulah situasi kegiatan simulasi ISPS Code. Ini merupakan aturan menyeluruh terkait langkah-langkah meningkatkan keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan yang dikembangkan sebagai tanggapan terhadap ancaman.
Baca juga: Pertamina Lubricants edukasi lima sekolah vokasi di Cilacap
Pjs. General Manager PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap Ali Mudasir mengatakan pelatihan ISPC Code merupakan hal yang sangat penting dan serius sebagai upaya pengelolaan sarana pelabuhan di lingkungan PT KPI.
"Maka harus diimplementasikan dengan baik untuk meyakinkan bahwa Terminal Khusus di area Kilang CIlacap sudah mematuhi persyaratan keamanan," katanya.
Pelatihan yang melibatkan pihak Pertamina Trans Kontinental (PTK) ini, lanjut dia, sejalan dengan kondisi Kilang Cilacap sebagai kilang terbesar dan paling strategis yang siap bersaing secara global di bidang energi.
"Meski ini adalah pelatihan namun tetap harus dilaksanakan sebaik-baiknya untuk memahami peran dan tugas masing-masing. Namun tentu kita berharap kondisi ini tidak pernah terjadi sebenarnya," kata Ali.
Senada dengan hal itu, Kepala KSOP Cilacap yang diwakilkan Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli (KBPP) Captain K. Fauzi mengatakan pelatihan tersebut bukan untuk kepentingan Pertamina semata, namun lebih dari itu untuk kepentingan negara.
"Karena ini merupakan pelatihan yang dipersyaratkan untuk TUKS (Terminal untuk Kepentingan Sendiri) dan selanjutnya dilaporkan ke Jakarta," katanya.
Baca juga: Kaderisasi dan "team building" tempa jiwa kesatria pekerja Kilang Cilacap
Baca juga: Bazma Cilacap berikan pelatihan pembuatan "ecoprint" bagi warga sekitar