Tanggul Sungai Wulan di Kudus retak, pemkab minta BBWS segera perbaiki
Kudus, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengusulkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana segera memperbaiki tanggul sisi kiri Sungai Wulan yang mengalami keretakan cukup parah untuk mengantisipasi banjir saat debit sungai meningkat.
"Pembangunan tanggul tambahan di Sungai Wulan ini pada tahun 2021 saat terjadi banjir. Akan tetapi, saat ini mengalami kerusakan dan perlu perbaikan segera sebelum debit air sungai meningkat," kata Bupati Kudus Hartopo di sela-sela mengunjungi kondisi tanggul Sungai Wulan di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Rabu.
Ia mengakui sudah berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana karena yang berwenang untuk melakukan perbaikan tanggul Sungai Wulan. Jika tersedia anggaran yang cukup, sebaiknya tanggul tersebut dibongkar semua.
Kalaupun belum ada tindakan secepatnya, maka Pemkab Kudus siap membiayai perbaikan tanggul yang mengalami kerusakan hingga 10-an meter itu dengan anggaran rutin dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kudus.
"Perusahaan di Kudus juga menyatakan kesiapannya membantu pembiayaan perbaikan tanggul tersebut. Jika belum ada penanganan, kami akan meminta izin memperbaikinya," ujarnya.
Ia berharap konstruksi tanggulnya nanti dilengkapi dengan slup sebagai penguat tanggul agar tidak mudah rusak, menyusul konstruksi tanahnya yang labil. Sedangkan yang dibangun saat ini tanpa slup bangunan sehingga mudah rusak karena tujuannya sebagai penahan air.
Sementara itu, Kepala Desa Jati Wetan Agus Susanto menambahkan tanggul yang berada di perbatasan Kabupaten Kudus dengan Demak itu memang sudah diperbaiki tiga bulan yang lalu, namun kembali rusak.
"Jika tidak segera diperbaiki, khawatirnya ketika debit air Sungai Wulan meningkat seperti tahun 2021 bisa menggenangi Desa Jati Wetan. Terlebih lagi, letak rumah warga posisinya lebih rendah dibandingkan dengan tanggul sungai," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah desa sudah melaporkan kerusakan tanggul tersebut kepada BBWS Pemali Juana, demikian Agus Susanto.
"Pembangunan tanggul tambahan di Sungai Wulan ini pada tahun 2021 saat terjadi banjir. Akan tetapi, saat ini mengalami kerusakan dan perlu perbaikan segera sebelum debit air sungai meningkat," kata Bupati Kudus Hartopo di sela-sela mengunjungi kondisi tanggul Sungai Wulan di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Rabu.
Ia mengakui sudah berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana karena yang berwenang untuk melakukan perbaikan tanggul Sungai Wulan. Jika tersedia anggaran yang cukup, sebaiknya tanggul tersebut dibongkar semua.
Kalaupun belum ada tindakan secepatnya, maka Pemkab Kudus siap membiayai perbaikan tanggul yang mengalami kerusakan hingga 10-an meter itu dengan anggaran rutin dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kudus.
"Perusahaan di Kudus juga menyatakan kesiapannya membantu pembiayaan perbaikan tanggul tersebut. Jika belum ada penanganan, kami akan meminta izin memperbaikinya," ujarnya.
Ia berharap konstruksi tanggulnya nanti dilengkapi dengan slup sebagai penguat tanggul agar tidak mudah rusak, menyusul konstruksi tanahnya yang labil. Sedangkan yang dibangun saat ini tanpa slup bangunan sehingga mudah rusak karena tujuannya sebagai penahan air.
Sementara itu, Kepala Desa Jati Wetan Agus Susanto menambahkan tanggul yang berada di perbatasan Kabupaten Kudus dengan Demak itu memang sudah diperbaiki tiga bulan yang lalu, namun kembali rusak.
"Jika tidak segera diperbaiki, khawatirnya ketika debit air Sungai Wulan meningkat seperti tahun 2021 bisa menggenangi Desa Jati Wetan. Terlebih lagi, letak rumah warga posisinya lebih rendah dibandingkan dengan tanggul sungai," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah desa sudah melaporkan kerusakan tanggul tersebut kepada BBWS Pemali Juana, demikian Agus Susanto.