Kepala Seksi Pembinaan dan Kegiatan Kerja Lapas Kelas II-A Pekalongan Hariyadi di Pekalongan, Rabu, mengatakan lebih fokus memberikan kegiatan produktif menjahit pada warga binaan karena masyarakat di daerah ini lebih banyak sebagai pelaku usaha batik.
"Kami memberikan bekal ketrampilan menjahit pada warga binaan agar kelak setelah mereka selesai menjalani hukuman bisa hidup lebih baik dan mandiri berbekal dari ketrampilan yang diperoleh," katanya.
Dikatakan, pada kegiatan produktif ini pihaknya melakukan kerja sama dengan para pengusaha pakaian untuk mengirimkan orderan bahan pakaian yang akan dijahit kepada lapas.
"Dari hasil kegiatan produktif ini, pada tahap awal 24 warga binaan mampu menjahit bahan pakaian sebanyak 3 kodi namun sekarang bisa mencapai 12 kodi dalam sepekan," kata Hariadi.
Menurut dia, melalui kegiatan ini, pihaknya ingin mengubah atau memperbaiki sikap para warga binaan agar setelah selesai menjalani hukuman dapat menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat di masyarakat.
Selain itu, kata dia, warga binaan pemasyarakatan tersebut agar juga memiliki ketrampilan dan sertifikat yang bisa dimanfaatkan untuk bekerja atau membuka usaha sendiri nantinya.
"Ini memang sudah menjadi tugas lapas untuk memberi bekal ketrampilan kepada warga binaan agar nantinya tidak melakukan kejahatan lagi dan mandiri berbekal kemampuan mereka saat di Lapas," katanya.