Solo (ANTARA) - Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) mulai berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah terkait pelaksanaan Natal tahun 2022 dan Imlek 2023.
Wakil Ketua Umum PMS Sumartono Hadinoto di Solo, Jumat, mengatakan sesuai dengan kehendak Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka agar ada beberapa kegiatan untuk menyemarakkan Natal maupun Imlek.
"Untuk beberapa kegiatan di Solo ini agar terus diadakan, karena untuk meramaikan Kota Solo sekaligus mem-'branding' (jenama) kebinekaan Kota Solo. Jadi kami kemarin sudah koordinasi, hari ini kami paparan untuk mewakili panitia Natal 2022 dan panitia Imlek 2023," katanya.
Ia mengatakan sebagai salah satu persiapan Natal akan dilakukan pemasangan lampu lampion. Untuk jumlah lampion diperkirakan sekitar 2.000-2.500 buah yang akan terpasang di kawasan Balai Kota Surakarta, Pasar Gede, dan Perempatan Gladak.
"Kalau kemarin (tahun lalu, red.) kan hanya sedikit sekali (lampion yang terpasang, red.), kemudian untuk acara semuanya (pada tahun ini, red.) sudah kami susun. Jadi nanti akan berkelanjutan karena untuk acara Natal kita akan mulai tanggal 1 Desember untuk penyalaan lampunya dan lampionnya hingga 31 Desember," katanya.
Selanjutnya, mulai tanggal 1 Januari 2023 akan ganti nuansa untuk Imlek hingga tanggal 5 Februari yakni Cap Go Meh.
"Ya mungkin seperti itu dulu. Iya dua bulan tapi gantian, ganti tema, ganti lampu. Kalau yang Imlek kan ada Shio seperti kemarin. Kalau yang Natal kita akan pasang sepanjang Natal, nanti ada pohon Natal kemudian ada Santa Claus (Sinterklas) dan sebagainya," katanya.
Wali Kota Surakarta Gibran mengatakan seluruh persiapan pelaksanaan tersebut sudah dilakukan oleh panitia. Untuk teknisnya akan digabungkan dengan kegiatan lain yang terlaksana di waktu yang sama.
"Ini sudah seperti normal lagi, ada Grebeg Sudiro, ada kembang api, jumlah lampion sudah normal kayak dulu, ada pertunjukan liong," katanya.
Meski demikian, ia meminta masyarakat untuk tetap tertib dan tidak melakukan swafoto secara sembarangan.
"Kalau mau lihat lampion ya yang tertib, jangan foto-foto (di jalanan, red.) karena mengganggu lalu lintas," katanya.