Blora (ANTARA) - Anggota DPR RI Marwan Jafar mengingatkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mampu mengadopsi teknologi guna meningkatkan penjualan produk secara luring dan daring.
"Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak hal, termasuk perilaku dan gaya hidup masyarakat saat ini lebih menyukai berbelanja secara daring," ujarnya saat menghadiri acara pelatihan pengemasan makanan bagi UMKM yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Puri Kelorina, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Sabtu.
Kegiatan tersebut, dihadiri perwakilan dari BRIN Pusat Dodi Rosadi serta menghadirkan pembicara Asep Nurhikmat serta Satriyo Krido Kapusrit Jogja yang memberikan materi soal strategi kemasan produk.
Hal itu, kata Marwan Jafar Anggota Komisi VII DPR RI itu, bisa dilihat banyak perusahaan atau produsen barang maupun toko-toko di pusat perbelanjaan yang tutup karena kalah bersaing dan kalah cepat menjual barang dengan pelaku usaha yang berjualan secara daring.
Dengan demikian, imbuh dia, tidak ada alasan untuk tidak mau belajar soal teknologi informasi karena bagi pelaku UMKM yang sudah berusia tua bisa meminta bantuan anak atau saudara terdekat yang usianya lebih muda dan lebih memahami soal teknologi informasi.
Upaya lainnya, dengan meminta pelatihan terhadap Dinas UMKM setempat atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) maupun perguruan tinggi yang peduli terhadap pelaku usaha kecil.
Selain didorong melakukan pemasaran secara digital, pelaku usaha kecil di Kabupaten Blora juga diminta meningkatkan kualitas kemasan produknya karena menjadi salah satu unsur penting guna memengaruhi konsumen untuk membeli barang dalam rangka meningkatkan penjualan produk.
"Jangan segan-segan untuk mencari tahu atau membandingkan dengan produk UMKM sejenis yang telah lebih dahulu dipasarkan banyak peminatnya. Selanjutnya cari tahu apa kelebihan dan kekurangan produk kita, daya saingnya serta inovasi apa yang bisa dikembangkan," ujarnya.
Ia mengingatkan saat ini kesempatan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya secara daring atau melalui perdagangan elektronik atau e-commerce.
Terlebih, kata dia, untuk produk-produk kuliner, seperti makanan dan minuman olahan yang saat ini tengah naik daun dan diminati pasar.
"Berdasarkan data produksi nasional, sektor kuliner masih terbukti memberikan kontribusi terbesar bagi sektor ekonomi produktif maupun ekonomi kreatif," ujarnya.