Solo (ANTARA) - Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta berkomitmen membawa seni budaya gamelan lebih mendunia menyusul dikeluarkannya sertifikat gamelan sebagai Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda (WBTB), the Representative List of Intangible Cultural Heritage of Humanity dari UNESCO kepada Pemerintah Indonesia.
Kepala Pusat Studi Gamelan ISI Surakarta Aton Rustandi Mulyana di Solo, Rabu mengatakan untuk penyerahan sertifikat akan dilakukan pada Jumat (16/9) di Balai Kota Surakarta dengan dimeriahkan oleh tiga penampilan Gamelan D’Eselon, Konser Tribute to Rahayu Supanggah, dan Konser Paramagangsa Silang Gaya Nusantara.
Ia mengatakan pertunjukan tersebut akan melibatkan sebanyak 200 seniman yang mewakili berbagai gaya musikal nusantara.
Selanjutnya, untuk sertifikat UNESCO akan diserahterimakan melalui Kementerian Luar Negeri kepada beberapa pihak, yakni Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Direktur Jenderal Kebudayaan, dan 14 Pemerintah Provinsi pengusul gamelan untuk UNESCO, yaitu Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
"Sedangkan sertifikat asli akan disimpan di ANRI," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, di balik proses pengusulan penetapan gamelan oleh UNESCO ini melalui proses pengusulan yang panjang dan bermula dari inisiasi oleh salah satu dosen ISI Surakarta mendiang Rahayu Supanggah.
"Pak Panggah mengusulkan gamelan untuk dicatat sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) dunia, seperti pencapaian wayang, keris, dan batik yang sudah lebih dulu diakui oleh UNESCO," katanya.
Oleh karena itu, pada penampilan tersebut nantinya akan ada ada Konser Tribute to Rahayu Supanggah sebagai penghargaan dari berbagai karya yang dihasilkan oleh Panggah.
"Pak Panggah atas jasa-jasanya melahirkan karya-karya baru gamelan, mempopulerkan gamelan Indonesia di kancah internasional, dan memperjuangkan gamelan sebagai warisan budaya tak benda dunia," katanya.
Bahkan, hingga akhir hayatnya Panggah berhasil mewujudkan dan mewariskan dua impian besarnya, yakni Internasional Gamelan Festival dan Gamelan sebagai Representatif List Intangible Cultural Heritage UNESCO.
Beberapa hasil karya Panggah yang akan ditampilkan pada acara tersebut di antaranya Kebogiro, Dayohe Teka, Amartya, Duet, Kartini, Tutur Tinutur, Escargo, Jo Dirasakno, dan Lintang Rembulan. Karya tersebut akan ditampilkan oleh lima puluh orang pengrawit dan penari.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ISI Surakarta komitmen bawa gamelan mendunia
Berita Terkait
Sompo isi kegiatan Bulan Inklusi Keuangan di Solo
Selasa, 19 November 2024 16:10 Wib
ISI Surakarta komitmen kembangkan festival film tingkat Asia Tenggara
Senin, 11 November 2024 20:01 Wib
Mahasiswa ISI Solo unjuk karya di pameran bunga internasional
Jumat, 1 November 2024 19:30 Wib
Dosen ISI Surakarta ikut pasarkan produk rotan Sukoharjo
Selasa, 22 Oktober 2024 19:56 Wib
Pertamina: Ambulans yang mau isi Biosolar di SPBU tak punya QR code
Kamis, 10 Oktober 2024 15:58 Wib
ISI Surakarta tingkatkan peringkat pada Gemastik XVII
Sabtu, 28 September 2024 6:26 Wib
Dewas BPJS Ketenagakerjaan isi rangkaian Masta UMS
Selasa, 27 Agustus 2024 8:28 Wib
Pertamina Patra Niaga berikan makanan tambahan untuk anak rawan stunting di Semarang
Sabtu, 3 Agustus 2024 18:49 Wib