Warga Kudus mulai minati "minyakita"
Kudus (ANTARA) - Warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai meminati minyak goreng kemasan rakyat yang diberi merek minyakita sebagai merek dagang yang dimiliki Kementerian Perdagangan karena harganya terjangkau sebesar Rp14.000 per liter.
"Dibandingkan harga minyak goreng kemasan merek lain, tentunya minyakita jauh lebih murah," kata salah satu pedagang sembako di Pasar Baru Kudus Siti Rukayah di Kudus, Kamis.
Sementara itu harga minyak goreng kemasan merek lain, kata dia, berkisar antara Rp16.500 hingga Rp20.000 per kilogram.
Ia menilai harga minyak goreng kemasan merek tertentu yang sudah lama beredar memang cenderung stabil, sehingga masyarakat kelas menengah bawah mulai melirik minyakita.
"Hampir setiap hari, ada pembeli minyakita, sehingga kami juga sudah berulang kali kulakan yang setiap kemasan terdapat 12 liter minyak goreng. Diperkirakan sudah sembilan kali," ujarnya.
Harga jual minyak goreng tersebut, kata dia, juga bersaing dengan minyak goreng curah yang dijual dengan harga sekitar Rp12.000/kilogram.
Jamiah, pedagang sembako lainnya membenarkan bahwa minyakita memang mulai diminati masyarakat karena belum lama kulakan satu dosen minyakita sudah laku empat botol. Secara perlahan tentunya akan menjadi primadona karena harga minyak goreng kemasan merek lainnya masih tinggi.
Solikatun, pedagang sembako di Pasar Bitingan mengakui pelanggannya mulai tertarik menggunakan minyakita, meskipun dari 12 botol yang disediakan baru laku tujuh botol dengan ukuran 1 liter per botol.
"Memang tidak semua pelanggan berminat, karena masih ada yang bertahan dengan merek lain yang harganya lebih mahal," ujarnya.
Ia mengakui penjualan minyak goreng tidak lagi seperti sebelumnya bisa laku keras. Saat ini butuh waktu agak lama untuk bisa menghabiskan satu karton minyak goreng kemasan karena mudah didapatkan dengan harga yang bersaing.
"Dibandingkan harga minyak goreng kemasan merek lain, tentunya minyakita jauh lebih murah," kata salah satu pedagang sembako di Pasar Baru Kudus Siti Rukayah di Kudus, Kamis.
Sementara itu harga minyak goreng kemasan merek lain, kata dia, berkisar antara Rp16.500 hingga Rp20.000 per kilogram.
Ia menilai harga minyak goreng kemasan merek tertentu yang sudah lama beredar memang cenderung stabil, sehingga masyarakat kelas menengah bawah mulai melirik minyakita.
"Hampir setiap hari, ada pembeli minyakita, sehingga kami juga sudah berulang kali kulakan yang setiap kemasan terdapat 12 liter minyak goreng. Diperkirakan sudah sembilan kali," ujarnya.
Harga jual minyak goreng tersebut, kata dia, juga bersaing dengan minyak goreng curah yang dijual dengan harga sekitar Rp12.000/kilogram.
Jamiah, pedagang sembako lainnya membenarkan bahwa minyakita memang mulai diminati masyarakat karena belum lama kulakan satu dosen minyakita sudah laku empat botol. Secara perlahan tentunya akan menjadi primadona karena harga minyak goreng kemasan merek lainnya masih tinggi.
Solikatun, pedagang sembako di Pasar Bitingan mengakui pelanggannya mulai tertarik menggunakan minyakita, meskipun dari 12 botol yang disediakan baru laku tujuh botol dengan ukuran 1 liter per botol.
"Memang tidak semua pelanggan berminat, karena masih ada yang bertahan dengan merek lain yang harganya lebih mahal," ujarnya.
Ia mengakui penjualan minyak goreng tidak lagi seperti sebelumnya bisa laku keras. Saat ini butuh waktu agak lama untuk bisa menghabiskan satu karton minyak goreng kemasan karena mudah didapatkan dengan harga yang bersaing.