FKIP UMP kaji implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah
Harapannya dengan seminar ini akan terlahir banyak ide, akan terlahir banyak rekomendasi
Purwokerto (ANTARA) - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melakukan kajian terhadap implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah.
Kajian yang dikemas dalam seminar pendidikan bertajuk "Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah" itu digelar secara luring di Aula Syamsuhadi Irsyad, Gedung AR Fachruddin UMP, Sabtu (27/8).
Seminar tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kerja Sama Ir. Aman Suyadi, M.P., Dekan FKIP UMP Drs. Eko Suroso, M.Pd., Wakil Dekan 1 FKIP UMP Saefurrohman, Ph.D., Direktur KPPS dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Ristek Dr. Praptono, M.Ed., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan, S.H., M.H., Guru Besar Bidang Pendidikan Matematika UMP Prof. Dr. Ahmad, M.Pd., Ph.D., serta sedikitnya 460 peserta dari kalangan mahasiswa UMP dan guru.
Dalam sambutannya, Dekan FKIP UMP Drs. Eko Suroso, M.Pd. mengatakan seminar nasional tersebut dilaksanakan untuk mengklarifikasi dan mendiskusikan isu-isu terkait Kurikulum Merdeka.
"FKIP mengadakan seminar nasional dengan tema 'Implementasi Kurikulum Merdeka' ini untuk menjawab berbagai isu dan berbagai opini di masyarakat. Nanti saya mohon klarifikasi dari para pembicara mengenai isu-isu yang sedang ada," katanya.
Menurut dia, beberapa isu yang ada di antaranya mengenai pembatalan Kurikulum Merdeka, pengelolaan program Pendidikan Profesi Guru (PPG), dan kualitas Lembaga Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK).
Baca juga: Rektor UMP sampaikan tata nilai "BAIK" pada Rakor Kampus Muhammadiyah se-Jateng
Lebih lanjut, Eko mengatakan dalam seminar nasional tersebut tidak hanya membahas implementasi Kurikulum Merdeka, namun para pembicara dapat menjawab isu-isu yang ada di masyarakat saat ini.
"Ini nanti perlu kita ketahui bersama dari ketiga pembicara ini Insyaallah tidak hanya membahas implementasi namun bisa menjawab isu-isu di masyarakat," tegasnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Ir. Aman Suyadi, M.P. mengharapkan dengan adanya seminar tersebut dapat menambah ide yang dapat memperbaiki pendidikan di masa yang akan datang.
"Harapannya dengan seminar ini akan terlahir banyak ide, akan terlahir banyak rekomendasi, setidaknya untuk bisa disampaikan dan untuk perbaikan proses pendidikan yang akan datang," ungkapnya.
Ia juga mengharapkan kurikulum yang berkiprah di sekolah dapat berjalan dengan baik. "Semua tergugah, semua bersemangat bahwa merdeka belajar di tingkat pendidikan dasar dan menengah harus dikawal agar betul-betul sesuai dengan keinginan tujuan utama dari kementerian," kata Aman. (Ang/Tgr)
Baca juga: Orientasi mahasiswa PPG Daljab UMP Kategori II Tahun 2022
Baca juga: Anggota Mapala Satria UMP raih juara di SSC Part 4 Tingkat Nasional
Kajian yang dikemas dalam seminar pendidikan bertajuk "Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah" itu digelar secara luring di Aula Syamsuhadi Irsyad, Gedung AR Fachruddin UMP, Sabtu (27/8).
Seminar tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kerja Sama Ir. Aman Suyadi, M.P., Dekan FKIP UMP Drs. Eko Suroso, M.Pd., Wakil Dekan 1 FKIP UMP Saefurrohman, Ph.D., Direktur KPPS dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Ristek Dr. Praptono, M.Ed., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan, S.H., M.H., Guru Besar Bidang Pendidikan Matematika UMP Prof. Dr. Ahmad, M.Pd., Ph.D., serta sedikitnya 460 peserta dari kalangan mahasiswa UMP dan guru.
Dalam sambutannya, Dekan FKIP UMP Drs. Eko Suroso, M.Pd. mengatakan seminar nasional tersebut dilaksanakan untuk mengklarifikasi dan mendiskusikan isu-isu terkait Kurikulum Merdeka.
"FKIP mengadakan seminar nasional dengan tema 'Implementasi Kurikulum Merdeka' ini untuk menjawab berbagai isu dan berbagai opini di masyarakat. Nanti saya mohon klarifikasi dari para pembicara mengenai isu-isu yang sedang ada," katanya.
Menurut dia, beberapa isu yang ada di antaranya mengenai pembatalan Kurikulum Merdeka, pengelolaan program Pendidikan Profesi Guru (PPG), dan kualitas Lembaga Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK).
Baca juga: Rektor UMP sampaikan tata nilai "BAIK" pada Rakor Kampus Muhammadiyah se-Jateng
Lebih lanjut, Eko mengatakan dalam seminar nasional tersebut tidak hanya membahas implementasi Kurikulum Merdeka, namun para pembicara dapat menjawab isu-isu yang ada di masyarakat saat ini.
"Ini nanti perlu kita ketahui bersama dari ketiga pembicara ini Insyaallah tidak hanya membahas implementasi namun bisa menjawab isu-isu di masyarakat," tegasnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Ir. Aman Suyadi, M.P. mengharapkan dengan adanya seminar tersebut dapat menambah ide yang dapat memperbaiki pendidikan di masa yang akan datang.
"Harapannya dengan seminar ini akan terlahir banyak ide, akan terlahir banyak rekomendasi, setidaknya untuk bisa disampaikan dan untuk perbaikan proses pendidikan yang akan datang," ungkapnya.
Ia juga mengharapkan kurikulum yang berkiprah di sekolah dapat berjalan dengan baik. "Semua tergugah, semua bersemangat bahwa merdeka belajar di tingkat pendidikan dasar dan menengah harus dikawal agar betul-betul sesuai dengan keinginan tujuan utama dari kementerian," kata Aman. (Ang/Tgr)
Baca juga: Orientasi mahasiswa PPG Daljab UMP Kategori II Tahun 2022
Baca juga: Anggota Mapala Satria UMP raih juara di SSC Part 4 Tingkat Nasional