Solo (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta mendukung perluasan akses keuangan di kalangan masyarakat, termasuk pedagang pasar tradisional melalui keberadaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto di di Solo, Jumat mengatakan akses keuangan yang terbuka penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satu sasaran edukasi terkait akses keuangan ini yakni pedagang pasar tradisional.
"Akses keuangan yang terbuka dan dapat dimanfaatkan bagi seluruh masyarakat menjadi elemen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap melalui keberadaan TPAKD mampu merespons kebutuhan pendanaan yang berkelanjutan sehingga dapat mendorong tumbuh kembang sektor ekonomi produktif di daerah.
Ia mengatakan sosialisasi oleh TPAKD bertujuan untuk mendorong ketersediaan akses keuangan formal bagi para pedagang pasar tradisional.
"Kegiatan ini merupakan pelaksanaan salah satu program TPAKD Kota Surakarta terkait dengan mendorong akses pembiayaan melalui kredit melawan rentenir atau Kredit Melati dari PUD Bank Solo," katanya.
Ia juga berharap pelaksanaan program kerja TPAKD tersebut dapat meningkatkan inklusi keuangan di kalangan pedagang pasar dan mengurangi dampak rentenir yang banyak beredar di masyarakat, khususnya di wilayah pasar tradisional.
"Dalam hal ini, kami terus bersinergi dengan pemerintah daerah agar dapat menciptakan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Sebelumnya, OJK mencatat berdasarkan hasil survei yang dilakukan OJK pada 2016-2019, tingkat literasi keuangan menunjukkan adanya peningkatan dari 29,66 persen menjadi 38,03 persen. Sedangkan untuk inklusi keuangan meningkat dari 67,82 persen menjadi 76,19 persen.
Berita Terkait
Pasar Modal Indonesia gelar CMSE 2024: #AkuInvestorSaham
Jumat, 8 November 2024 11:04 Wib
BEI Jateng 2 raih penghargaan dari OJK program pencegahan investasi bodong
Jumat, 1 November 2024 14:31 Wib
OJK minta masyarakat lebih waspadai tawaran investasi ilegal
Minggu, 8 September 2024 8:14 Wib
Kerugian akibat investasi ilegal lebih dari Rp130 triliun
Jumat, 6 September 2024 7:15 Wib
OJK Jateng luncurkan ekosistem keuangan inklusif Kampung Olahan Susu di Salatiga
Selasa, 3 September 2024 13:58 Wib
OJK: Penting meningkatkan literasi keuangan bagi perempuan
Jumat, 30 Agustus 2024 8:23 Wib
Sektor jasa keuangan di Jateng sampai Juni 2024 stabil dan terjaga
Selasa, 27 Agustus 2024 13:56 Wib
OJK perkuat infrastruktur SLIK guna perluas layanan jasa keuangan
Kamis, 22 Agustus 2024 10:40 Wib