Semarang (ANTARA) -
"Dalam dua minggu ini kita coba selesaikan pekerjaan sipil. Paparan sangat bagus di area pelabuhan akan kita bereskan termasuk Pelindo," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai menggelar rapat bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta sejumlah kepala daerah yang wilayahnya terdampak banjir rob di Semarang, Kamis.
Menurut Ganjar, dua minggu jadi waktu untuk proses perkuatan tanggul yang ditentukan karena Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis potensi terjadinya gelombang tinggi dalam waktu dekat, termasuk prediksi adanya siklon dari Australia yang bisa menambah naiknya permukaan air laut.
Oleh karena itu, Ganjar sengaja mengundang kepala daerah atau perwakilan di wilayah Pantura yang terdampak rob yakni Kota Semarang, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Demak.
Kepala daerah pada wilayah-wilayah tersebut juga diminta menyampaikan bantuan apa saja yang diperlukan untuk perkuatan tanggul dan penanganan banjir rob.
"Semua ada di sini, tadi coba kami inventarisasi satu per satu persoalan yang ada dan kita sharing untuk bisa menyelesaikan," ujarnya.
Politikus PDIP itu juga meminta seluruh pihak menyisir area yang berpotensi jebol jika terjadi rob dan inventarisasi tersebut harus segera dilakukan agar titik-titik itu bisa segera diperkuat.
Ganjar mengapresiasi Kementerian PUPR yang bergerak cepat dan memaksimalkan teknologi yang ada sehingga diharapkan penanganan lebih cepat dan profesional.
Tanggul jebol yang sementara ditambal dengan bambu dan karung pasir dan dalam dua pekan ini dikebut pengerjaannya, setelah itu penanganan diganti dengan material geobox yang lebih kuat.
"Nah pekerjaan-pekerjaan inilah yang dalam beberapa hari ini akan menjadi perhatian kita. Sambil semua disiplin pada bidang masing-masing agar dalam dua minggu ini pekerjaan bisa selesai," kata mantan anggota DPR RI itu.
Secara keseluruhan, orang nomor satu di Jateng itu mengatakan bahwa banjir rob yang terjadi pada minggu lalu disebabkan faktor cuaca, termasuk ketinggian air laut yang naik hingga 1,5-2 meter juga menyebabkan tanggul jebol.
Berdasarkan peristiwa tersebut, Ganjar meminta seluruh pihak bekerja cepat dan segera melaporkan kepadanya.
"Saya minta besok sudah ada laporan pompa-pompa mana yang mati. Laporkan kepada kami agar kami bisa segera menghidupkan lagi atau barangkali mencari substitusi atau pengganti agar kemudian kalau terjadi seperti itu kita bisa menyedot air ke laut jauh lebih cepat," ujarnya.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko menambahkan, evaluasi dari penanganan sementara pada kejadian banjir rob minggu lalu ditemukan pompa milik PT Pelindo hanya empat yang aktif.
"Beberapa lain harus dibongkar kemarin, maka caranya bagaimana kita mesti mencari alternatif substitusi penggantinya agar cepat diselesaikan," katanya.