Magelang (ANTARA) - Puncak kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada libur Lebaran 2022 terjadi pada Kamis (5/5) yakni mencapai 31.089 orang, kata General Manajer Taman Wisata Candi Borobudur Aryono Hendro Malyanto.
Aryono di Magelang, Sabtu, mengatakan peningkatan pengunjung cukup signifikan terjadi mulai Lebaran hari kedua pada Selasa (3/5) mencapai 16.537 pengunjung, sedangkan pada Lebaran hari pertama, Senin (2/5) pengunjung hanya 6.785 orang.
Kemudian pada Rabu (4/5) pengunjung meningkat lagi menjadi 27.332 orang dan puncaknya pada Kamis (5/5) kemarin yang mencapai 31.089 orang terdiri atas wisatawan nusantara 31.050 orang dan wisatawan mancanegara 39 orang.
Ia menyampaikan, pengunjung kini sudah mulai menurun. Pada Jumat (6/5) jumlah pengunjung 21.738 orang dan Sabtu (7/5) hari ini sekitar 16.000 orang.
"Prediksi saya untuk Minggu (8/5) angka pengunjung juga akan turun atau maksimal sama dengan hari ini. Meskipun libur diperpanjang, tetapi karyawan swasta maupun pegawai negeri tentu butuh persiapan untuk masuk kerja," katanya.
Aryono menuturkan, meskipun puncak kunjungan wisatawan pada libur Lebaran kali ini mencapai 31.089 orang, tetapi masih di bawah angka saat puncak kunjungan libur Lebaran kondisi normal tahun 2019 mencapai 53.386 orang.
"Dengan kunjungan ini, bagi kami sebagai pertanda mulainya kegiatan pariwisata, mulai bangkitnya kegiatan pariwisata meskipun kalau dibandingkan Lebaran tahun 2019 angkanya baru separohnya . Namun kalau dibanding libur Natal dan Tahun Baru lalu sudah naik cukup signifikan," katanya.
Menurut dia dengan terus membaiknya kondisi pandemi menunjukkan hal yang positif untuk kegiatan wisata di kawasan Borobudur, hal ini pertanda bahwa pariwisata mulai bangkit lagi.
Ia menyampaikan adanya kelonggaran kemarin mobilitas masyarakat untuk mengakses lokasi wisata sudah mulai ada, tetapi belum setinggi waktu normal dulu karena kondisi ekonomi juga belum stabil atau belum benar-benar pulih.
"Di Borobudur sendiri untuk kepastian naik candi juga belum ada, para wisatawan kalau berkunjung ingin bernostalgia naik ke monumen atau candi. Karena belum bisa naik candi beberapa pengunjung terpaksa balik kanan dan beberapa di antaranya telepon kami untuk menanyakan itu," katanya.