Pemkot dorong pelaku UMKM manfaatkan Klinik Cyber
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mendorong para pelaku usaha mikro kecil dan menengah bisa memanfaatkan aplikasi Klinik Cyber sebagai saran untuk mempromosikan produk usahanya agar lebih dikenal secara luas oleh konsumen.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan Budiyanto di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pemkot siap memfasilitasi para pelaku UMKM agar tetap bertahan di tengah masa pandemi COVID-19 seperti dengan melakukan pelatihan maupun sosialisasi.
"Kami akan teryus mendorong para pelaku seperti kerajinan batik, craft, dan makanan bisa mengembangkan produk maupun pemasarannya dengan memanfaatkan Klinik Cyber," katanya.
Ia mengatakan pihaknya merencana mengadakan pelatihan sebanyak enam kali dalam setahun untuk membantu para pelaku UMKM mengembangkan dan memasarkan usahanya karena masa pandemi COVID-19 belum selesai.
Pada pelatihan itu, kata dia, para pelaku UMKM akan diberikan cara bagaimana memasarkan produknya secara daring (digital marketing).
Budiyanto menegaskan pada layanan Klinik Cyber UMKM, pihaknya berupaya mewadahi dan memfasilitasi para pelaku UMKM untuk memajang dan mempromosikan usaha-usaha mereka dalam sistem daring sehingga mereka bisa bertransaksi langsung.
"Kami berharap setelah para pelaku UMKM mendapat pelatihan pemasaran secara digital akan bisa semakin naik kelas, omzetnya juga dapat bertambah," katanya.
Menurut dia, pada layanan Klinik Cyber ini kebanyakan pelaku UMKM yang sudah berjalan usahanya dan berpotensi mengembangkan usaha.
"Jadi sistemnya seperti pasar (marketplace), dalam layanan tersebut kami bantu mengenalkan produk-produk UMKM namun untuk transaksi tetap antara penjual dan pembeli langsung karena di situ sudah terlampir akun media sosial penjual, di antaranya nomer WhatsApps jika konsumen ingin membeli produk pelaku UMKM tersebut," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan Budiyanto di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pemkot siap memfasilitasi para pelaku UMKM agar tetap bertahan di tengah masa pandemi COVID-19 seperti dengan melakukan pelatihan maupun sosialisasi.
"Kami akan teryus mendorong para pelaku seperti kerajinan batik, craft, dan makanan bisa mengembangkan produk maupun pemasarannya dengan memanfaatkan Klinik Cyber," katanya.
Ia mengatakan pihaknya merencana mengadakan pelatihan sebanyak enam kali dalam setahun untuk membantu para pelaku UMKM mengembangkan dan memasarkan usahanya karena masa pandemi COVID-19 belum selesai.
Pada pelatihan itu, kata dia, para pelaku UMKM akan diberikan cara bagaimana memasarkan produknya secara daring (digital marketing).
Budiyanto menegaskan pada layanan Klinik Cyber UMKM, pihaknya berupaya mewadahi dan memfasilitasi para pelaku UMKM untuk memajang dan mempromosikan usaha-usaha mereka dalam sistem daring sehingga mereka bisa bertransaksi langsung.
"Kami berharap setelah para pelaku UMKM mendapat pelatihan pemasaran secara digital akan bisa semakin naik kelas, omzetnya juga dapat bertambah," katanya.
Menurut dia, pada layanan Klinik Cyber ini kebanyakan pelaku UMKM yang sudah berjalan usahanya dan berpotensi mengembangkan usaha.
"Jadi sistemnya seperti pasar (marketplace), dalam layanan tersebut kami bantu mengenalkan produk-produk UMKM namun untuk transaksi tetap antara penjual dan pembeli langsung karena di situ sudah terlampir akun media sosial penjual, di antaranya nomer WhatsApps jika konsumen ingin membeli produk pelaku UMKM tersebut," katanya.