Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan semua rumah sakit agar bersiaga dengan lonjakan jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 varian Omicron.
"Dari hasil pengecekan, tempat tidur Rumah Sakit Tugurejo sudah lumayan terisi, ada 59 persen, saya lihat semuanya sudah siap, termasuk penambahan seandainya nanti terjadi peningkatan, maka kita semua harus siaga dan siap dengan skenario mengembalikan seperti saat Delta dulu," kata Ganjar di Semarang, Rabu.
Kendati demikian, Ganjar menyebut tingkat keterisian kamar rumah sakit di Jawa Tengah secara keseluruhan masih aman karena sampai saat ini baru sekitar 30 persen.
Baca juga: Ajakan tak peduli Omicron, Ganjar sentil Bupati Karanganyar
"Tapi BOR hari ini beda dengan dulu lho, kalau dulu kan sudah ada penambahan, kalau sekarang dikembalikan ke umum lagi dan BOR-nya masih 30 persen, tapi itu sudah harus diantisipasi karena kalau sudah pada angka 50 persen, maka kita harus siap-siap menggeser perawatan umum untuk cadangan pasien COVID-19," ujarnya.
Selain rumah sakit, Ganjar juga meminta seluruh kepala daerah di 35 kabupaten/kota untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat.
Pemprov Jateng juga akan kembali menggunakan BPSDM dan Asrama Haji Donohudan sebagai tempat isolasi terpusat.
"Beberapa rumah sakit darurat juga akan kita 'on kan' lagi, termasuk isolasi terpusat. Kabupaten/kota mereka juga punya sendiri-sendiri tempat isolasi terpusat, jadi semua saya minta dihidupkan lagi. Insyaallah kita siap," katanya.
Orang nomor satu di Jateng itu juga menginstruksikan agar Program Jogo Tonggo kembali dijalankan agar edukasi masif bisa dilakukan kepada masyarakat.
"Saya sudah beri pengarahan, sekarang semua kegiatan harus mengikuti ketentuan sesuai level yang ditentukan pemerintah pusat. Acara-acara jumlahnya dibatasi sesuai aturan, sosialisasi terus digencarkan. Ini penting saya sampaikan agar semua bisa jalan," ujarnya. (LHP)