33 siswa dan guru MAN 2 Surakarta jalani tes usap PCR
Solo (ANTARA) - Sebanyak 33 pelajar dan guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Kamis, menjalani tes usap PCR sebagai langkah evaluasi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) guna mengantisipasi agar tidak muncul klaster penularan COVID-19.
Menurut Kepala Satgas COVID-19 MAN 2 Surakarta Iman Paimin ada sebanyak 30 siswa dipilih secara acak dan tiga guru yang menjadi tes usap PCR sebagai langkah pencegahan agar tidak muncul klaster penularan COVID-19 dalam kegiatan PTM.
Siswa satu per satu dan guru diambil sampel usapnya dengan pemeriksaan metode PCR. Hal ini, memang kebijakan dari pusat, dimana eveluasi PTM harus menggunakan metode itu. Para siswa yang dites sebelumnya sudah dipilih secara acak oleh pihak MAN.
"Kegiatan PTM di MAN 2 Surakarta sudah dilakukan protokol kesehatan yang ketat mulai siswa datang hingga pulang sekolah," kata Imam Paimin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan kegiatan pemeriksaan metode PCR memang kebijakan dari pusat, dimana eveluasi PTM harus menggunakan metode itu.
Menurut Siti tes usap tersebut merupakan bentuk surveilans dari Pemerintah Kota Surakarta. Karena banyak ditemukan oknum yang mengabaikan terhadap prokes. Selain itu, tes usap ini, sebagai bentuk jaminan keamanan dari PTM.
"Kenapa tes usap PCR karena ini merupakan metode yang paling akurat untuk mendeteksi COVID-19. Kegiatan usap PCR untuk siswa ini, untuk mencegah adanya klaster baru dalam PTM," katanya.
Kegiatan tes usap PCR di Solo untuk tingkat SMA sudah lima sekolah dan Jumat (26/11), untuk tiga Ponpes di Solo yang menggelar PTM dilakukan secara acak 30 siswa dan tiga guru setiap sekolah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidik Kota Surakarta Etty Retnowati mengatakan kegiatan PTM di Solo untuk tingkat SS sebanyak 244 sekolah dan untuk SMP sebanyak 72 sekolah.
"Evaluasi PTM untuk SD yang sudah menjalani tes usap PCR tahap satu untuk jenjang SD sebanyak 16 sekolah dan SMP ada tujuh sekolah. Tahan kedua evaluasi jumlahnya sama dengan tahap satu dan saat ini, sedang berlangsung," kata Etty.
Menurut Kepala Satgas COVID-19 MAN 2 Surakarta Iman Paimin ada sebanyak 30 siswa dipilih secara acak dan tiga guru yang menjadi tes usap PCR sebagai langkah pencegahan agar tidak muncul klaster penularan COVID-19 dalam kegiatan PTM.
Siswa satu per satu dan guru diambil sampel usapnya dengan pemeriksaan metode PCR. Hal ini, memang kebijakan dari pusat, dimana eveluasi PTM harus menggunakan metode itu. Para siswa yang dites sebelumnya sudah dipilih secara acak oleh pihak MAN.
"Kegiatan PTM di MAN 2 Surakarta sudah dilakukan protokol kesehatan yang ketat mulai siswa datang hingga pulang sekolah," kata Imam Paimin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan kegiatan pemeriksaan metode PCR memang kebijakan dari pusat, dimana eveluasi PTM harus menggunakan metode itu.
Menurut Siti tes usap tersebut merupakan bentuk surveilans dari Pemerintah Kota Surakarta. Karena banyak ditemukan oknum yang mengabaikan terhadap prokes. Selain itu, tes usap ini, sebagai bentuk jaminan keamanan dari PTM.
"Kenapa tes usap PCR karena ini merupakan metode yang paling akurat untuk mendeteksi COVID-19. Kegiatan usap PCR untuk siswa ini, untuk mencegah adanya klaster baru dalam PTM," katanya.
Kegiatan tes usap PCR di Solo untuk tingkat SMA sudah lima sekolah dan Jumat (26/11), untuk tiga Ponpes di Solo yang menggelar PTM dilakukan secara acak 30 siswa dan tiga guru setiap sekolah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidik Kota Surakarta Etty Retnowati mengatakan kegiatan PTM di Solo untuk tingkat SS sebanyak 244 sekolah dan untuk SMP sebanyak 72 sekolah.
"Evaluasi PTM untuk SD yang sudah menjalani tes usap PCR tahap satu untuk jenjang SD sebanyak 16 sekolah dan SMP ada tujuh sekolah. Tahan kedua evaluasi jumlahnya sama dengan tahap satu dan saat ini, sedang berlangsung," kata Etty.